Diterapkan di Bandara Juanda dan YIA Mulai Besok, Tarif GeNose Rp40.000

  • Oleh : Naomy

Rabu, 31/Mar/2021 19:12 WIB
Uji cba GeNose di YIA Uji cba GeNose di YIA

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  PT Angkasa Pura I (Persero) akan mulai menggunakan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya (SUB) mulai besok (1/4/2021).

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor: SE 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Covid-19 yang telah dirilis hari ini (31/3/2021).

Tarif layanan GeNose menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Rp40.000 per orang.

Baca Juga:
Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

Terkait dengan rencana tersebut, calon penumpang pesawat udara di dua bandara tersebut diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C-19 sebagai salah satu syarat penerbangan karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan GeNose C-19. 

Selain itu, calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C-19 di kedua bandara tersebut juga diharapkan dapat memerhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.

Baca Juga:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang selama Angkutan Lebaran

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan layanan kebandarudaraan terbaik pada masa adaptasi kebiasaan baru, terutama dalam memberikan tambahan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di bandara. Namun kami juga perlu menyampaikan bahwa kapasitas layanan GeNose C-19 pada tahap awal ini masih terbatas," urainya. 

Oleh karena itu, untuk menjaga ekspektasi calon penumpang dan menghindari penumpukkan antrean di dua bandara itu, kami menghimbau calon penumpang untuk memperhatikan beberapa hal. 

Beberapa di antaranya yaitu diharapkan calon penumpang untuk tidak bertumpu dan mengandalkan layanan GeNose C-19 saja karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan mesin GeNose C-19 setiap jamnya. 

Selain itu, untuk menghindari penumpukan antrean, calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose di bandara dianjurkan dapat tiba di bandara 3 sampai 4 jam sebelum waktu keberangkatan.

"Kapasitas pemeriksaan satu mesin GeNose C-19 dapat melakukan sebanyak 10-12 pemeriksaan kantung udara yang berisi hembusan napas dalam satu jam dan membutuhkan waktu istirahat satu jam setelah mesin bekerja selama delapan jam," beber dia. 

Waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) yaitu pukul 04.00 - 19.00 WIB di mana disediakan lima mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sebanyak 50 pemeriksaan atau 700 pemeriksaan selama 14 jam waktu operasional (satu jam digunakan untuk waktu istirahat mesin). 

Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta per  harinya sebanyak 1.800-an penumpang. 

Sementara itu, waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Juanda Surabaya yaitu pukul 11.00 - 19.00 WIB di mana di bandara ini disediakan sebanyak 10 mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantung udara atau 800 pemeriksaan selama delapan jam waktu operasional. 

Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda per harinya sebanyak sekitar 6.000 penumpang per hari.

Berdasarkan keterbatasan ini, maka dihimbau calon penumpang tidak hanya mengandalkan layanan tes Covid-19 GeNose C-19, tapi juga bisa tetap menggunakan layanan tes swab Antigen dan PCR untuk menghindari penumpukkan antrean.

"Kami berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukkan antrean layanan GeNose C-19 di bandara. Kami mengerahkan sejumlah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari penyedia layanan Farmalab, Angkasa Pura Supports sebagai mitra penyedia layanan, dan petugas bandara kami. Petugas kami juga sejak awal berupaya mengidentifikasi potensi terjadinya penumpukkan. Ketika teridentifikasi potensi itu, petugas kami akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin memggunakan layanan GeNose ke layanan Antigen atau PCR," pungkas Faik. (omy)