Khawatir Larangan Mudik, Sopir Bus Putri Candi: Mobil Pisang Isinya Orang

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 03/Apr/2021 11:54 WIB
Bus Pitri Candi dengan stiker burtulis Bus Pitri Candi dengan stiker burtulis "Adu Nasib" yang disopiri Hanifuddin.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Pengemudi bus antarkota antarpropinsi (AKAP) tidak setuju dengan adanya larangan dilarangnya transportasi darat beroperasi saat dilarang mudik. Larangan mudik itu resmi dikeluarkan pemerintah pada 6-17 Mei 2021. 

Hanifuddin 40 tahun pengemudi bus PO Putri Candi jurusan Lampung-Jakarta mengatakan, jika ada larangan, maka semua moda harus berhenti beroperasi, termasuk logistik. 

Baca Juga:
DAMRI Tambah Armada Baru Premium untuk Rute Menuju Lampung

"Kalau memang tutup, ya tutup semua. Nanti bisa kejadian mobil (angkut) pisang isinya orang," cerita dia saat ditemui di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/4/2021). 

Dia menjelaskan saat ditutupnya terminal dan dilarangnya beroperasi sejumlah transportasi pada tahun 2020 lalu, banyak masyarakat berpergian menggunakan mobil angkutan logistik. 

Baca Juga:
Sistem Transportasi Cerdas Jasa Marga Memperkuat Kebijakan Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2024

Dikatakan warga Kota Menggala, Lampung tersebut sudah banyak kejadian, lantaran penyeberangan hanya memperbolehkan kendaraan barang atau logistik yang terdaftar sebagai alat transportasi yang diizinkan beoperasi saat darurat Covid-19 2020 lalu. 

Hanifuddin yang mengaku hanya memiliki keahlian mengemudi tersebut mengaku, akan kesulitan untuk mendapatkan pendapatan atau gaji untuk keperluan lain. 

Baca Juga:
Jalan Tol IKN Bakal Beroperasi Agustus 2024

"Sehari-hari ini nyupir buat anak sekolah aja sama makan hari-hari, kalau mau belebih kita sebenarnya berharap dari banyak penumpang libur lebaranlah," kata bapak dua anak ini. 

Ramainya penumpang saat lebaran, biasanya dia akan mendapatkan rezeki lebih untuk menambah kebutuhan lain yang ingin dia capai. 

Kini bus yang dia kendarai juga bertuliskan "Adu Nasib" di bagian kaca depan. Tulisan itu sangat pas dengan kadaan sulit saat pandemi ini.

Dijelaskannya, saat lockdown di tahun 2020 lalu, dia juga tetap mengemudi, tapi membawa truk seputaran daerah tempat tinggalnya. 

Sudah dari tahun 1999 dia hanya berprofesi sebagai pengemudi bus AKAP dan telah berpindah pindah PO hingga sudah enam tahun di PO Putri Candi. 

Dikatannya juga saat ini penumpang arah Sumatera mulai terasa ramai kembali, tetapi karena banyaknya saingan bus, penumpang yang diangkut hanya bertambah beberapa orang saja. 

"Pagi kalau penumpang Sumatera ramai, tapi banyak lika-likunya juga, banyak yang singgah saja(ke agen tiket Putri Candi)," ujarnya. 

Bus Putri Candi yang dikemudikan Hanifuddin jurusan Lampung-Bekasi dalam seminggu bisa jalan pulang pergi (PP) sebanyak dua kali. Adapun tarif bus tersebut ialah Rp250 ribu.(fahmi)