14 Kebiasaan Tersembunyi Orang Genius

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 03/Apr/2021 18:30 WIB
Elon Musk, Virginia Woolf, Lady Gaga dan Albert Einstein termasuk para genius dalam sejarah menurut Wright. (Getty Images) Elon Musk, Virginia Woolf, Lady Gaga dan Albert Einstein termasuk para genius dalam sejarah menurut Wright. (Getty Images)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Ludwig van Beethoven tak bisa berhitung dan tak pernah belajar perkalian atau pembagian. Pablo Picasso tidak tahu alfabet. Walt Disney sering tidur di kelas dan salah seorang penulis terpenting di abad ke-20 asal Inggris, Virginia Woolf, malah tak pernah ke sekolah walaupun abang-abangnya kuliah di Universitas Cambridge.

Charles Darwin sangat buruk prestasinya di sekolah dan bahkan ayahnya pernah mengatakan kondisinya memalukan bagi keluarga. Sementara Albert Einstein lulus mata kuliah fisika di peringkat empat dari lima mahasiswa.

Baca Juga:
BPOM AS Tolak Uji Coba Tanam Chip ke Otak oleh Perusahaan Elon Musk

Semua tokoh di atas tidak akan memenuhi standar akademis masa kini namun mereka tercatat dalam sejarah karena kegeniusan mereka dalam bidang seni ataupun sains.

Dewasa ini orang yang dikategorikan genius seperti Bill Gates, Bob Dylan atau Oprah Winfrey, putus sekolah, namun berhasil meraih keberhasilan dan pengakuan atas prestasi mereka.

Baca Juga:
Alasan Elon Musk Tak Datang ke Bali: Pekerjaan Saya Banyak

"IQ dan catatan akademis tidak berkolerasi," kata Dr Craig Wright, musikolog Amerika yang telah menghabiskan dua dekade terakhir untuk mempelajari orang-orang terpintar dalam sejarah, dahulu dan sekarang.

Wright menerbitkan buku berjudul The Hidden Habits of Genius: Beyond Talent, IQ, and Grit - Unlocking the Secrets of Greatness (Kebiasaan tersembunyi para genius: Di atas talenta, IQ, dan kegigihan - mengungkap rahasia keberhasilan), dengan merinci 14 hal yang dimiliki orang-orang pintar itu.

Baca Juga:
Jokowi Bertemu Elon Musk di Space X, Diskusikan Rencana Kerja Sama

Craig Wright mengatakan para genius, dulu dan sekarang memiliki kesamaan.

SUMBER GAMBAR,CRAIG WRIGHT

Craig Wright mengatakan para genius, dulu dan sekarang memiliki kesamaan.

 

Profesor yang telah pensiun dan tinggal di Florida itu mengajar kelas khusus yang sangat popupler pada musim panas berjudul "Kursus Genius".

Bukan hanya kemampuan mengingat fakta

"Saya hanya penasaran," kata Wright tentang motivasinya menulis buku.

"Saya menyaksikan banyak orang luar biasa di Harvard dan di Yale. Saya bangga karena saya mungkin dapat mengirim email ke enam pemenang Hadiah Nobel dan sebagian besar dari mereka akan membalas."

Di antara tokoh genius yang ditelitinya termasuk komposer besar, Wolfgang Amadeus Mozart. Mozart handal sejak kecil dan dalam bukunya Wright menulis komposer ini tak pernah kehilangan "imajinasi saat anak-anak."

"Ada kata untuk itu - neoteny - kapasitas untuk mempertahankan karakter saat kecil ... mempertahankan imajinasi sampai dewasa," kata Wright.

Adik Mozart mengatakan setelah komposer ini meninggal bahwa "Ia selalu menjadi anak-anak". Opera terakhirnya berjudul 'The Magic Flute,' Suling Ajaib.

"Dan Picasso mengatakan, 'diperlukan waktu seumur hidup untuk menggambar sebagai anak-anak ... untuk menghilangkan berbagai hal seperti dekorasi, ornamen dan simbolisme ... dan kembali ke elemen mendasar dari warna dan bentuk,'" kata Wright.

Einstein

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Einstein belajar tentang teori relatifitas selama tujuh tahun.

 

Untuk memahami berbagai pikiran para genius ini, Wright membaca sekitar 800 surat yang ditulis Mozart ke teman-teman dan keluarganya. Dari langkah ini, Wright kemudian meneliti tentang Albert Einstein, Picasso, dan para genius lainnya.

Einstein "memikirkan tentang teori relativitas selama tujuh tahun", katanya.

Wright mengakui bahwa kata "genius" itu subjektif namun ia mengembangkan teori G = S x N x D, yaitu Genius sama dengan Signifikansi dikali Jumlah (Number) orang yang terdampak atau terpengaruh dikali Durasi.

Kreativitas adalah kunci, katanya. Misalnya penemuan penisilin yang penting untuk menyelamatkan orang dan mempengaruhi kehidupan jutaan orang selama bertahun-tahun.

Menjadi genius bukan hanya menyangkut kemampuan untuk mengingat fakta seperti komputer super, kata Wright.

Elon Musk

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Elon Musk dianggap Wright sebagai salah satu sosok genius kontemporer.

 

Lalu bagaimana dengan Lady Gaga, salah seorang sosok yang juga diteliti Wright.

Lady Gaga tampil di berbagai pertunjukan besar. Tapi tidak hanya itu. "Ia menulis lagu dan juga ia menciptakan koreografi dan memikirkan baju yang sesuai untuk tampil. Ia juga aktris yang dinominasikan di Academy Award.

"Ia sangat berbakar dan kreatif di banyak hal," katanya lagi.

Jadi siapa orang yang dia anggap sebagai sosok genius kontemporer yang banyak mengejutkan para mahasiswanya?

Wright menyebut beberapa nama namun mengatakan Elon Musk termasuk yang menelurkan paling banyak gagasan, mulai dari Tesla sampai SpaceX.

Di bawah ini adalah 14 "kebiasan tersembunyi" yang dimiliki orang genius dulu dan sekarang.

  • Etos kerja
  • Ketahanan - elemen ini lebih banyak dirasakan untuk perempuan dan mereka dari kelompok minoritas yang perlu memiliki ketahanan mental tinggi agar capaian mereka dapat diakui
  • Keaslian
  • Imajinasi seperti seorang anak
  • Selalu ingin tahu
  • Semangat
  • Kreatif
  • Memberontak - Tanpa sikap memberontak kondisi status quo, orang tak akan maju, tanpa berani ambil risiko dan mengalami kegagalan
  • Memikirkan lintas ilmu, tidak hanya terpusat pada satu ilmu pengetahuan saja
  • Bertindak atau berpikir yang sebaliknya dan mengeksplorasi berbagai hal
  • Persiapan
  • Obsesi
  • Relaksasi
  • Konsentrasi

(lia/sumber:bbcindonesia.com)