TAIPEI (BeritaTrans.com)  – Kapal perusak berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS) USS John S McCain, melakukan transit di Selat Taiwan pada Rabu (7/4/2021). Kedatangan kapal perang AS di kawasan itu berlangsung di saat menengangnya konflik antara Taiwan dan China.

“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional,” ungkap Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, hari ini.

Baca Juga:
Kapal Perang AS Kembali Lintasi Selat Taiwan, China Tuduh Ancam Perdamaian

Taiwan mendapati sejumlah drone alias pesawat tak berawak China mengitari Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipei di Laut China Selatan (LCS). Pemerintah Taiwan pun menyatakan, pihaknya bisa saja menembak jatuh drone-drone itu jika terbang terlalu dekat.

Jika betul-betul terjadi, langkah semacam itu bakal makin memanaskan hubungan Taipei dengan Beijing. 

Baca Juga:
China Pantau Pergerakan Kapal Perang AS di Selat Taiwan

“Mereka (drone-drone itu) tidak pernah memasuki perairan dan wilayah udara kita (Taiwan) yang dibatasi. Mereka hanya terbang mengitari (Kepulauan Pratas) pada jarak tertentu,” kata Kepala Dewan Urusan Kelautan Taiwan, Lee Chung Wei, saat berbicara di parlemen, Rabu ini.

Meski China tidak pernah mengakui kedaulatan Taiwan, kapal-kapal maupun pesawat dari negeri tirai bambu umumnya beroperasi di luar zona terlarang Taiwan—yang membentang sejauh 6 km dari pantainya.

Baca Juga:
Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan, China Kirim Angkatan Laut dan Udara

Belakangan ini, China mengirim lebih banyak jet tempur ke zona pertahanan udara Taiwan.  Tak hanya itu, rombongan kapal induk China juga berkeliaran di dekat wilayah perairan negara pulau itu.

(lia/sumber:inews.id)