Bulan Ramadhan Dimanfaatkan Puluhan Anak-anak di Indramayu Meraih Rezeki Sebagai Pembersih Makam

  • Oleh : Taryani

Rabu, 14/Apr/2021 10:02 WIB
Seorang anak tengah membersihkan makam. Mereka memanfaatkan momentum ramainya warga berziarah meraih rezeki sebagai tukang sapu makam. (Taryani) Seorang anak tengah membersihkan makam. Mereka memanfaatkan momentum ramainya warga berziarah meraih rezeki sebagai tukang sapu makam. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Puluhan anak-anak di Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan dan  Kabupaten  Indramayu, Jawa Barat,  meraih rezeki sebagai pembersih makam. Mereka memanfaatkan momentum banyaknya kaum muslimin-muslimat berziarah kubur selama bulan Ramadhan 1442 Hijriyah.

Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Samsu misalnya, pada Rabu (14/4/2021) pagi sudah banyak anak-anak memegang sapu lidi di sekitar pekuburan. Mereka adalah para penjual jasa sebagai pembersih makam.  Tentu saja kepada para peziarah yang datang,  anak-anak ini menawarkan jasa bersih-bersih makam.

“Banyak peziarah yang geleng-geleng kepala atau menolak tawaran. Tapi tidak sedikit juga yang minta makamnya dibersihkan,  sebelum ditaburi bunga dan kirim doa,” ujar salah seorang bocah yang biasa dipanggil Kacung.

Menjadi pembersih makam kata Kacung modalnya cuma tenaga dan sapu lidi yang dibawa dari rumah. Hasilnya diakui setiap hari uang mengalir.  “Uang yang dibawa pulang jumlahnya tidak tentu. Kadang sekitar Rp50 ribu, kadang kurang,” ujarnya.

Hingga Rabu (14/4/2021) siang pukul 09.00 WIB, Kacung mengaku baru mengantongi uang  Rp10 ribu, pemberian dari dua peziarah. “Lumayan dapat rezeki,” ujarnya.

Seperti rekan-rekannya, Kacung tak memasang tarif,  saat  diminta membersihkan makam.  Uang pemberian dari peziarah berapapun jumlahnya diterima. Uang itu sebagian dikumpulkan. Sebagian lagi buat jajan saat buka puasa.

Selama bulan Ramadhan,  Kacung jarang minta uang jajan dari orang tua. Sebab sehari-harinya sudah punya penghasilan sendiri. Berangkat dari rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh pada pagi hari dan pulang petang setelah para peziarah di TPU sepi.

Diakui,  selama bulan Ramadhan banyak peziarah datang ke TPU. Ada yang datang pagi, siang atau sore hari. Terlebih pada malam Jumat dan hari Minggu jumlah peziarah cukup membludak.

Salah seorang peziarah, Lia, 32  mengaku agak jarang berkunjung ke makam kakek dan nenek. Hal itu membuat kondisi  makam kotor karena dipenuhi sampah dan dedaunan. Dari rumah katanya  kebetulan tidak membawa alat pembersih seperti sapu dan sebagainya. Sesampai di TPU Samsu memanfaatkan jasa anak-anak membersihkan makam.

“Anak-anak yang membersihkan makam itu tidak minta bayaran dalam jumlah tertentu. Berapapun uang  yang kita beri diterima dengan senang hati,” ujarnya saat dihubungi BeritaTrans.com dan Aksi.id, Rabu (14/4/2021) pagi.

Ia sempat memberi uang Rp5 ribu kepada seorang anak yang sudah membersihkan sampah di sekitar makam kakek dan neneknya.

Di Kecamatan Indramayu Kota, terdapat dua TPU besar yang banyak dikunjungi peziarah, khususnya pada bulan Ramadhan ini. Pertama TPU Samsu di Kelurahan Lemahmekar dan TPU RK di Kelurahan Karangmalang.

Di luar Kecamatan Indramayu, seperti di Kecamatan Sindang, ada juga beberapa makam leluhur Indramayu. Makam leluhur ini pun banyak didatangi peziarah. Misalnya makam pendiri Kabupaten Indramayu, Raden Aria Wiralodra I, II dan  III. (Taryani)