Inilah Tes yang Paling Sulit untuk Jadi Pramugari

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 14/Apr/2021 20:03 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Kesehatan dan wawancara bukan satu-satunya tes yang harus dilewati calon pramugari demi meraih cita-citanya. Ternyata, ada juga tes tertulis yang mengharuskan para calon kru kabin menghitung cepat.

Belum lama ini, mantan pramugari maskapai nasional, Anisa Fajar buka-bukaan soal tes yang menurutnya paling sulit saat ia melamar jadi pramugari. Tes tersebut adalah Kraepelin, sebuah tes yang mengharuskan seseorang untuk berhitung.

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

“Kalau buat aku tes yang paling susah itu kraepelin ya. Aku kan anak seni ya, bukan anak matematika. Jadi agak sedikit sulit sih di situ menurut aku,” kata Anisa dikutip dari Okezone.

Anisa mengalami kesulitan saat menjalani tes itu karena pada dasarnya perempuan asal Cianjur, Jawa Barat ini tidak terlalu menyukai matematika atau soal yang berhubungan dengan hitung-hitungan. Anisa mengaku, ia lebih menyukai hal berbau seni.

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

 

Anisa Fajar

Baca Juga:
Pramugari Ungkap Pertanyaan Konyol yang Sering Ditanyakan Penumpang di Pesawat

(Foto: Instagram/@anisafajar98)

 

Sementara itu, Kraepelin merupakan salah satu tes psikologi yang sering digunakan dalam proses rekrutmen di perusahaan. Tes ini membutuhkan konsentrasi dan kemampuan berhitung. Selama tes tersebut, para calon pramugari juga dikejar oleh waktu.

“Itu kayak tes koran gitu. Jadi tesnya menghitung, tapi ada waktunya. Kalau instrukturnya bilang stop, harus stop. Terus ulang lagi, hitung lagi. Jadi, di situ bisa kelihatan kestabilan kita. Itu sulit sih menurut aku,” ucap Anisa menjelaskan.

Cukup mengejutkan, bukan? Ternyata, menjadi pramugari tidak semudah yang dibayangkan sebagian orang. Tes yang wajib dilakukan pun mengharuskan seseorang menguasai banyak hal.

Sebagai informasi tambahan, Kraepelin adalah salah satu tes psikotes kerja yang mulai dikembangkan pada awal abad ke-19. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur perhatian seseorang dalam jangka waktu singkat yang sudah ditentukan.

Terdapat 45 jalur angka dengan nominal 0 sampai 9 dalam sebuah lembar tes Kraepelin, juga 60 angka yang disusun vertikal secara acak pada masing-masing jalur.

Peserta tes harus menjumlahkan dua angka terdekat dalam lembar tes tersebut selama waktu yang ditentukan. Tes ini bertujuan untuk mengukur level atensi seseorang dalam jangka waktu tertentu.

(lia/sumber:okezone.com)

Tags :