Uni Emirat Arab Gandeng iSpace Jepang Kirim Wahana Penjelajah ke Bulan pada 2022

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 15/Apr/2021 04:44 WIB
Stasiun Luar Angkasa Internasional, tengah, melintas di depan Bulan di orbit Bumi, Hongaria, 5 Juli 2018. Pada 4 April 2021, perusahaan eksplorasi Bulan, iSpace, mengatakan akan menerbangkan wahana penjelajah milik UEA ke Bulan pada 2022. (Foto: Peter Komka/MTI via AP) Stasiun Luar Angkasa Internasional, tengah, melintas di depan Bulan di orbit Bumi, Hongaria, 5 Juli 2018. Pada 4 April 2021, perusahaan eksplorasi Bulan, iSpace, mengatakan akan menerbangkan wahana penjelajah milik UEA ke Bulan pada 2022. (Foto: Peter Komka/MTI via AP)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Perusahaan eksplorasi Bulan, iSpace, Rabu (14/4), mengatakan akan menerbangkan wahana penjelajah milik Uni Emirat Arab ke Bulan pada 2022. UEA sedang melakukan ekspansi dalam bisnis penjelajahan luar angkasa sebagai bagian untuk mendiversifikasi ekonominya.

UEA menggunakan program luar angkasa untuk mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologinya serta mengurangi ketergantungannya pada minyak.

Wahana antarplanet milik Negara Teluk, dan Arab berhasil memasuki orbit Mars pada Februari dan saat ini sedang mengirimkan data atmosfer dan iklim Mars.

Wahana penjelajah Bulan, Rashid, akan dirancang seluruhnya oleh teknisi Emirat. Awalnya, UEA berencana mengirim wahana itu ke luar angkasa pada 2024.

Perusahaan Jepang iSpace, yang didirikan pada 2010, bertujuan untuk menyediakan transportasi komersial ke Bulan dengan misi yang lebih luas untuk memasukkan Bulan ke dalam perekonomian Bumi.

Peluncuran pada 2022 akan menjadi misi pertama iSpace untuk jenis ini dan akan menggunakan roket Falcon 9 dari buatan SpaceX milik Elon Musk. Misi itu akan diluncurkan dari Florida.

 

Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) Dubai akan membangun penjelajah bulan Rashid. Manajer Misi Bulan Emirates Hamad al-Marzooqi mengatakan wahana itu akan tetap berada di Bulan setelah pengumpulan data selesai.

Roket SpaceX akan mengirimkan wahana pendarat iSpace ke orbit Bulan. Pendiri dan CEO iSpace Takeshi Hakamada menjelaskan wahana pendarat akan bergerak sendir ke permukaan Bulan dan penjelajah UEA kemudian akan keluar dari wahana pendarat dan pergi untuk menjelajah.

Wahana pendarat juga akan membawa baterai solid-state yang dirancang oleh perusahaan Jepang, NGK Spark Plug, untuk diuji di lingkungan Bulan.

Misi penjelajahan ke Bulan itu adalah bagian dari visi negara Teluk yang lebih luas untuk proyek permukiman di Mars pada 2117.

Berdasarkan perjanjian tersebut, iSpace mengatakan pihaknya juga akan menyediakan Emirates Lunar Mission dengan komunikasi kabel dan daya selama fase penjelajahan dan komunikasi nirkabel di Bulan.

UEA meluncurkan Program Luar Angkasa Nasional pada 2017 untuk mengembangkan keahlian lokal. Penduduknya yang 9,4 juta, yang sebagian besar adalah pekerja asing, tidak memiliki basis ilmiah dan industri seperti negara-negara besar yang memiliki program luar angkasa.

Hazza al-Mansouri menjadi orang Emirat pertama di luar angkasa pada 2019 ketika ia terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Minggu ini UEA memilih wanita Arab pertama yang dilatih sebagai astronaut.

(lia/sumber:voaindonesia.com)