Mudik Dilarang, Sopir Bus AKAP: Mudik 2 Tahun Berturut-turut Keluarga Rayakan Lebaran Dalam Kesusahan

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 15/Apr/2021 12:01 WIB
Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pengemudi bus memohon tidak ada larangan mudik pada lebaran tahun 2021  pada 6-17 Mei. 

"Kalau bisa jangan dilarang lah, kita kan buat nyari nafkahnya di sini. Kalau dilarang mudik, kasian keluarga yang di rumah. Kita mau lebaran, mau beli baju baru buat anak-anak," ujar sopir bus PO Gunung Harta, Suprianto di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). 

Baca Juga:
Diskon Tarif Jalan Tol 20 Persen Arus Balik Berlaku hingga 19 April 2024

Pengemudi bus jurusan Jakarta-Madura ini mengaku, sudah banyak perencanaan kebutuhan untuk keluarga, terlebih lagi sudah dari tahun lalu dia tidak melayani penumpang mudik. 

Dia mengemukakan bila mudik Dilarang lagi maka dua tahun berturut-turut keluarganya berlebaran dengan penderitaan.

Baca Juga:
DAMRI Jual 89 Ribu Tiket Lebih, Periode Perjalanan Sampai 23 April 2024

Membawa penumpang saat ini dikatakan Suprianto sangat sepi, lantaran banyak orang yang mengurangi aktifitas terutama berpergian menggunakan bus. 

Baca Juga:
Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Masih Tinggi

Sebagai seorang yang mencari nafkah di transportasi dia, Suprianto berharap angkutan umum tetap beroperasi, dengan pengawasan yang ketat bagi penumpang. 

"Ya minimal penumpang dibatasi enggak apa-apa, misalnya 50 persen. Kayak jaga kesehatan menggunakan masker," sambungnya. 

Saat ditemui BeritaTrans.com penumpang pada hari puasa kedua dia hanya mengangkut 20 penumpang saja dari jumlah 32 ketersedian bangku busnya. 

Hal itu juga dikeluhkan sopir bus PO MPM jususan Padang. 

"Susah lagi kita kan. Mudik dilarang, enggak ada dapat uang lagi kita kan," kata Dedi di Terminal Pulo Gebang di hari yang sama. 

Dedi juga mengungkapkan, penumpang yang diberangkatkan dari Jabodetabek ke Sumatera selalu ramai, namun untuk menunggu penumpang, bus harus bergantian dengan bus lain juga. 

Pengemudi bus AKAP pada biasanya akan banyak mendapatkan jumlah penumpang yang selelu ramai saat musim mudik lebaran. Bus yang biasnya beropeasional menunggu penumpang tercukupi untuk biaya operasional, pada lebaran sudah dipastikan penumpang tidak akan berkurang. Namun, lantaran mudik dilarang, kru transportasi umum tidak bisa mendapatkan penghasilan lebih. (fahmi)