Jack Ma Muncul Bareng Vladimir Putin Usai Alibaba Didenda

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 16/Apr/2021 21:20 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Setelah terakhir kali muncul di hadapan publik pada Januari 2021 lalu, pendiri Alibaba Group, Jack Ma kembali menampakkan diri.

Kali ini, pria berusia 56 tahun itu terlihat tengah menghadiri sebuah video konferensi online yang turut dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga:
2 Putri Putin Jadi Target Sanksi Amerika

Setelah dirunut, pertemuan itu dibuat oleh Russian Geographical Society. Jack Ma terlihat rapi dengan setelan jas yang dikenakannya. Selama sesi acara berlangsung, Ma terlihat fokus mendengarkan pidato Putin.

Saking fokusnya, ia bahkan tidak mengucapkan satu kata pun. Sesekali, Ma terlihat bergerak untuk menyesap secangkir teh yang dihidangkan di mejanya.

Baca Juga:
Uni Eropa Akan Masukkan 2 Putri Putin ke Daftar Hitam Sanksi Terkait Ukraina

Belakangan ini, gerak-gerik Jack Ma memang semakin misterius. Bahkan tidak ada yang tahu persis di mana letak keberadaan Jack Ma saat ini. Seakan-akan, mantan guru bahasa Inggris ini mencoba untuk menutup diri dari sorotan publik.

 

Baca Juga:
Model Rusia yang Sebut Putin Psikopat Tewas, Tubuhnya Ditemukan Setahun Kemudian

Jack Ma terlihat menghadiri acara pertemuan online yang dipimpin oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

 

Tidak diketahui sebab pasti apa yang menyebabkan Jack Ma berperilaku seperti ini. Namun terdapat dugaan hal ini turut dipengaruhi oleh keputusan yang diambil pemerintah China beberapa waktu lalu.

Pertama setelah Alibaba didenda

Kemunculan Jack Ma ini menjadi yang pertama setelah Alibaba dijatuhi denda. Pada minggu lalu, badan pengawas anti-monopoli China mendenda Alibaba Group 2,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 40,7 triliun) atas tuduhan melanggar monopoli.

Adapun praktik monopoli yang dimaksud seperti tindakan pemaksaan yang dilakukan kepada pedagang di situs e-commerce Alibaba.

Para mitra pedagang tersebut dipaksa untuk menyetujui pakta kerjasama eksklusif dan perjanjian yang mengatur pedagang untuk tidak menggunakan platform serupa lainnya.

Sebagai respon atas gugatan tersebut, pihak Alibaba akhirnya menyetujui hukuman yang dijatuhkan oleh badan pengawas anti-monopoli China.

Dihimpun KompasTekno dari CNBC, Jumat (16/4/2021), Alibaba bahkan turut berjanji untuk bersikap kooperatif, mematuhi keputusan SAMR, dan memperbaiki sistem internal perusahaan.

"Kami (Alibaba) tidak akan bisa berada di titik pencapaian ini tanpa adanya regulasi dan layanan pemerintah yang baik, serta pengawasan kritis, toleransi, dan dukungan dari semua konstituen yang sangat penting bagi perkembangan bisnis kami," kata Alibaba.

Sebelumnya, Ma juga sempat dilaporkan hilang selama tiga bulan paska mengkritik pemerintah China tentang regulasi finansial dan perbankan di Negeri Panda dalam sebuah pidato di Shanghai, 24 Oktober lalu.

Saat itu, Jack Ma menilai regulasi yang diberlakukan pemerintah China justru mengekang inovasi dan perlu dirombak ulang.

(lia/sumber:kompas.com)