Rusia Tutup Selat Kerch, Cegah Kapal Perang Asing Masuk Ukraina

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 16/Apr/2021 21:48 WIB


MOSKWA (BeritaTrans.com) - Rusia dilaporkan menutup Selat Kerch guna mencegah kapal perang negara lain mendekati Ukraina.

Kabar itu muncul di tengah ketegangan dua negara, di mana Kremlin memobilisasi puluhan ribu tentara ke perbatasan.

Baca Juga:
Berani! Houthi Yaman Balas Serang Balik Kapal Perang AS

Mobilisasi ini terjadi di tengah tujuh tahun invasi "Negeri Beruang Merah" yang mencaplok Semenanjung Crimea.

Moskwa memutukskan memblokir Selat Kerch, setelah Presiden  AS Joe Biden sempat mengancam bakal mengirim kapal perang, namun akhirnya batal.

Baca Juga:
KSAL Tegaskan 4 Kapal Perang Indonesia Siaga di Laut Natuna: Kapal China Hanya Boleh Melintas

Kabar itu dibenarkan Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menuturkan pemblokiran berlaku untuk semua armada asing.

Rusia sudah memperingatkan AS untuk tidak coba-coba mengarahkan armada lautnya ke kawasan Laut Hitam.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Subianto Ingin Tingkatkan Modernisasi Kapal Perang TNI AL: Yang Tidak Bisa Operasional Segera Masuk Dock

Mereka mengatakan seperti dikutip The Sun Kamis (15/4/2021), segala bentuk pengerahan hanya akan ditanggapi dengan lebih serius oleh Kremlin.

Kepada Politico, sumber di Gedung Putih menuturkan mereka batal memberangkatkan kapal karena tak ingin makin memanaskan tensi.

Meski begitu, Pentagon sudah menyatakan potensi Rusia menginvasi Ukraina "risikonya dari rendah ke medium" dalam beberapa pekan mendatang.

Dr Jade McGlynn, direktur peneliti di Henry Jackson Society berujar, potensi invasi itu muncul karena Rusia ingin mengembalikan "status adidaya mereka".

McGlynn menjelaskan, Presiden Vladimir Putin kemungkinan hanya mengetes negara Barat daripada mengumumkan perang sungguhan.

"Putih hendak mengatakan ke Biden agar jangan berani-berani meremehkan mereka, karena Rusia adalah negara kuat," jelas McGlynn.

(lia/sumber:kompas.com)