Alat GeNose di Terminal Giwangan Jogja Belum Bisa Digunakan

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 17/Apr/2021 05:08 WIB
Terminal Giwangan, Yogyakarta merupakan salah satu pintu masuk bagi pendatang yang datang ke Yogyakarta.(Ist) Terminal Giwangan, Yogyakarta merupakan salah satu pintu masuk bagi pendatang yang datang ke Yogyakarta.(Ist)

YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) - Terminal Giwangan Yogyakarta yang berstatus sebagai terminal kelas II A menerima satu unit peralatan pemeriksaan Covid-19, GeNose, namun belum dapat dioperasionalkan saat ini. 

Hal tersebut karena tidak memiliki perlengkapan komputer dengan spesifikasi yang sesuai. 

Baca Juga:
Progres Pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi I Sudah 35%

"Kami mendapat satu unit peralatan GeNose. Peralatan ini diberikan bukan dipinjamkan, tetapi belum bisa digunakan," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Bekti Zunanta di Yogyakarta, Jumat (16/4/2021). 

Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam operasional peralatan tersebut disebabkan peralatan komputer atau laptop yang dimiliki Terminal Giwangan tidak memiliki spesifikasi yang cukup untuk menjalankan peralatan pemeriksaan tersebut. 

Baca Juga:
Duh! Bus Trans Jogja Angkut 33 Penumpang Terguling Gegara Tak Kuat Menanjak

"Sudah kami coba dengan komputer yang ada di terminal, tetapi memang tidak bisa digunakan untuk kebutuhan operasional alat tes dan print out hasilnya," kata Bekti. 

Terminal Giwangan Yogyakarta sudah mengajukan kebutuhan untuk bantuan peralatan pendukung tersebut melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Jateng dan DIY. "Tetapi peralatan itu belum datang sampai sekarang," katanya. 

Baca Juga:
Terminal Giwangan Yogyakarta Layani Masyarakat Mudik Gratis Program Kemenhub

Sedangkan untuk personel yang mengoperasionalkan peralatan, lanjut Bekti, sudah ada dua petugas di Terminal Giwangan yang menjalani pelatihan. 

"Jika seluruh peralatan siap, maka pemeriksaan GeNose di Terminal Giwangan bisa dilakukan meski terbatas, karena jumlah ampul yang diberikan saat ini pun hanya 300 buah," katanya. 

Oleh karenanya, lanjut Bekti, peralatan tersebut akan digunakan untuk pemeriksaan secara acak kepada calon penumpang, misalnya 10 orang per hari, maka persediaan ampul hanya bisa digunakan selama satu bulan. 

"Jika saat diperiksa suhu ada penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi atau terlihat kurang sehat, maka akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan GeNose, khususnya untuk penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)," ujarnya. 

Selama ini, lanjut dia, protokol kesehatan yang dijalankan untuk penumpang di Terminal Giwangan dilakukan dengan pemeriksaan suhu untuk penumpang yang akan berangkat maupun datang. 

"Protokol kesehatan yang dilakukan adalah memastikan seluruh penumpang menggunakan masker, melakukan pemeriksaan suhu dan meminta penumpang mencuci tangan serta menjaga jarak," katanya. (fh/sumber:repJogja)