Rusia dan Ukraina Makin Tegang, Amerika Larang Pesawat Komersial Lintasi Laut Hitam

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 18/Apr/2021 13:40 WIB


MOSKOW (BeritaTrans.com) - Amerika Serikat (AS) memperingatkan penerbangan komersial yang melintasi Laut Hitam bisa ditembak jatuh menyusul meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina di perbatasan.

Kantor berita pemerintah Rusia TASS melaporkan, Otoritas Penerbangan Federal (FAA) telah merekomendasikan pesawat komersial AS tidak terbang di atas zona latihan.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Beberkan 4 Pelajaran Penting dari Perang Rusia-Ukraina

Dalam kondisi serupa, pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia pada Juli 2014 menyebabkan 298 orang tewas.

Rusia mengerahkan 50 pesawat tempur dalam latihan di Laut Hitam. Negara itu sedang melakukan pemanasan, terlihat dari rekaman baru-baru ini menunjukkan persenjataan Negeri Beruang Merah.

Baca Juga:
Sejarah Moskva, Kapal Perang yang Kini Karam `Terhantam Rudal`:Simbol Dominasi Rusia di Laut Hitam dan Duri Bagi Ukraina

Pada Sabtu pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan manuver udara, termasuk menembakkan rudal dan pesawat pengebom.

Kantor berita Interfax melaporkan, pesawat yang terlibat latihan perang adalah jet tempur Su-27SM dan Su-30SM, pesawat pengebom Su-24M dan Su-34, serta pesawat serang Su-25SM3. Helikopter Angkatan Laut serta kapal perang Armada Laut Hitam juga terlibat.

Baca Juga:
Ratusan Tank Rusia Keok, Hancur Dirudal Ukraina, Kenapa ya?

Rusia telah mengirim 100.000 tentara ke perbatasan Ukraina menyusul kekerasan di Donbass.

Satu skuadron pesawat serang Su-25SM3 yang ditempatkan di Krimea 7 tahun silam juga telah dipindah ke lokasi latihan di Ashuluk, Astrakhan.

"Selama latihan, pesawat meluncurkan rudal dan membombardir target Angkatan Laut," demikian laporan Interfax.

Ditambahkan, kru Angkatan Udara Rusia dan Armada Laut Hitam melakukan tugas untuk membantu kelompok penyerang kapal sebagai bagian dari pengintaian dan serangan demi memastikan keamanan di Laut Hitam.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebelumnya mengatakan pasukannya melakukan latihan sebagai respons atas ancaman NATO.

(lia/sumber:inews.id)