Kim Jong Un Ingin Senjata Nuklirnya Siap Tempur

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 18/Apr/2021 17:47 WIB


PYONGYANG (BeritaTrans.com) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut sudah memerintahkan agar senjata nuklirnya siap perang.

Dalam perintah kepada para petinggi militernya, Kim meminta mereka untuk siap menerima perintah kapan pun.

Baca Juga:
Korea Utara Tembakkan Rudal dari Kereta

Sumber internal Pyongyang mengungkapkan, arahan itu sudah diberikan pekan ini dengan pasukan sudah bersiaga.

Perintah dari Kim Jong Un itu muncul sebelum Korea Utara merayakan hari ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.

Baca Juga:
Korea Utara tembakkan rudal jelajah jarak jauh baru, bagaimana reaksi AS, Jepang dan Korsel?

Sumber itu menuturkan, perintah itu terbilang mengejutkan. Sebab, arahan itu datang saat publik merayakan kelahiran Kim pertama.

Diberitakan The Sun, sumber itu mengatakan uji coba rudal balistik jarak pendek bisa digelar dalam beberapa pekan mendatang.

Baca Juga:
Rusia Segera Uji Coba Senjata Nuklir Hipersonik Terbaru, Sinyal Peringatan untuk NATO

Situs pemantau Pyongyang 38North merilis citra satelit, menunjukkan misil yang baru dimodifikasi berada di galangan kapal pekan ini.

Pada Maret, Korut sudah menembakkan rudal jarak pendek ke Laut Jepang dan Laut Kuning, tes pertama di era Presiden AS Joe Biden.

Dewan Keamanan PBB sudah meralang Korut menguji coba rudal, namun negara tersebut sering melanggarnya.

Karena itu, terdapat kekhawatiran kalau negara itu tengah merampungkan program senjata nuklir dan begitu maju di bidang militer.

Kekhawatiran bisa dimaklumi jika menilik laporan lembaga think tank bernama Asan Institute for Policy Studies.

Diwartakan Daily Mirror Sabtu (17/4/2021), Korea Utara akan punya 200 senjata nuklir dan puluhan rudal balistik antar-benua di 2027.

Laporan itu juga menyebutkan bagaimana AS dan Korea Selatan tidak siap dengan kemajuan teknologi perang Korut.

Disebutkan juga bahwa upaya mereka membendung pengembangan teknologi melalui serangkaian sanksi telah gagal.

Lembaga itu menjelaskan, Kim Jong Un bakal mempunyai persenjataan yang cukup untuk menguasai Semenanjung Korea.

Karena itu, baik AS dan "Negeri Ginseng" membutuhkan pertahanan yang solid untuk membendung potensi serangan Pyongyang.

Meski begitu pada Maret merespons uji coba terakhir Korut, Biden memperingatkan dia akan tegas jika terus dicobai. (lia/sumber:kompas.com)