Kakek Bertongkat itu Tertatih-tatih hendak Naik KRL di Tengah Berjubelnya Penumpang di Stasiun Manggarai

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 23/Apr/2021 11:53 WIB
Dengan menggunakan tongkat, pria itu dituntun seorang perempuan saat hendak naik KRL di Stasiun Manggarai, Jumat Pagi, 23 April 2021. Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id. Dengan menggunakan tongkat, pria itu dituntun seorang perempuan saat hendak naik KRL di Stasiun Manggarai, Jumat Pagi, 23 April 2021. Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - seorang laki-laki tampak tertatih-tatih di tengah berjubelnya penumpang, yang hendak naik KRL di Stasiun Manggarai, Jumat (23/4/2031) pagi.

Baca Juga:
DJKA: Perawatan Eskalator Stasiun Manggarai Rampung, Sudah Bisa Digunakan Penumpang

Pria itu disangga dengan tongkat di tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya dituntun seorang perempuan berjilbab.

Pasangan itu menjadi bagus an dari padatnya calon penumpang KRL, yang berlarian di peron dan melintasi rel.

Baca Juga:
Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai, KAI Bakal Tambah 18 KRL

Penumpang banyak berdatangan dari KRL  Cikarang dan Bogor. Kebanyakan penumpang transit di stasiun ini untuk pindah ke kereta tujuan Tanah Abang, Jakarta Kota dan juga Bogor. 

Penumpang banyak berdatangan dari KRL tujuan Cikarang, dan juga Bogor, dan kebanyakan penumpang transit di stasiun ini untuk pindah ke kereta tujuan Tanah Abang, Jakarta Kota dan juga Bogor. 

Baca Juga:
Insiden Eskalator di Stasiun Manggarai, Ini Kata KAI Commuter

Di bawah terik matahari para penumpang seakan tidak mau kalah satu sama lain, banyak yang rela berjemur. dan tidak sedikit juga yang duduk di peron besi. 

Kakek itu hendak ke Bogor

Kembali ke kakek tadi, ternyata dia bersama istri hendak ke Bogor. Dia mengaku memang sangat repot naik KRL. Namun terpaksa memilih KRL, selain lebih murah ongkosnya, juga lebih mudah diakses.

"Saya pincang kyk gini karna ditabrak lari di Matraman. Yang nabrak tidak tanggung jawab. Ini aja masih dalam proses untuk kembali sehat. Tapi kan harus pergi kesana kemari, makannya rada repot kayak gini" ujar Udin, kakek tersebut. 

Kakek tersebut sudah di tawarkan bantuan oleh petugas PT KAI yang berjaga, namun dia menolaknya. 

"Saya masih sanggup jalan, walau seperti ini, jadi biarkan saya jalan dibantu oleh istri saya saja," cetusnya. (Bagas/Awe).