Oleh : Redaksi
New Delhi (BeritaTrans.com) - India diterjang 'tsunami Covid' dalam beberapa hari terakhir. Sedemikian melonjaknya kasus-kasus Covid-19, berbagai rumah sakit dari New Delhi hingga pelosok daerah menolak pasien karena kehabisan oksigen dan ranjang.
Kekurangan oksigen juga dialami ambulans-ambulans sehingga semakin sulit bagi sejumlah keluarga untuk membawa sanak saudara mereka ke rumah sakit, itu pun jika ada ranjang di rumah sakit.
Baca Juga:
Ribuan Orang Meninggal Akibat Jamur Hitam di India, Kasusnya Sudah Ada di Indonesia
Di Delhi, khususnya, situasi sangat akut mengingat banyak orang meninggal dunia di rumah sakit karena kekurangan oksigen.
Berbagai rumah sakit juga harus menolak calon pasien karena tidak ada ranjang lagi yang tersedia. Kondisi ini diperparah oleh semakin letihnya para tenaga kesehatan.
Baca Juga:
Di Balik Cerita Viral 6 Pasien Covid-19 yang Meninggal Usai Ditinggal Dokter dan Perawat di India
Jumlah kasus harian Covid-19 di India pada 24 April 2021 mencapai hampir 350.000 kasus, sedangkan jumlah kematian pada hari yang sama mencapai 2.767 orang. (FOTO: REUTERS/DANISH SIDDIQUI)
Delhi memiliki layanan kesehatan terbaik se-India, namun berbagai rumah sakit di sana kewalahan. Bahkan, 99% ranjang unit gawat darurat penuh. (FOTO:EPA)
Karena banyak rumah sakit kekurangan oksigen dan ranjang penuh, banyak calon pasien harus menunggu di luar rumah sakit untuk dirawat. (FOTO: GETTY IMAGES)
Dampak melonjaknya kasus-kasus Covid-19 juga tampak dari berbagai krematorium di India. Banyak keluarga harus menunggu berjam-jam untuk melakukan upacara pelepasan jenazah. Kemudian, karena beberapa kota kekurangan tempat, kremasi massal pun diselenggarakan.
Kremasi massal diadakan di Delhi karena krematorium kekurangan tempat. (FOTO:REUTERS)
Para wartawan di berbagai kota mempertanyakan angka resmi kematian. Mereka kerap menghabiskan waktu berhari-hari berada di luar krematorium menghitung jumlah orang yang meninggal dunia. Estimasi mereka menunjukkan angka kematian di beberapa kota mencapai 10 kali lipat lebih tinggi dari yang dilaporkan pemerintah.
Pekan lalu, BBC Gujarat melaporkan sebuah krematorium di Kota Surat beroperasi sedemikian lama sampai sebagian cerobongnya meleleh karena panas. Namun, para pejabat belum merevisi jumlah resmi kematian.
Seorang anggota keluarga beristirahat memakai alat pelindung diri sebelum mengadakan upacara pelepasan jenazah korban Covid-19 di Mumbai. (FOTO:EPA)
Seorang pria menangis saat menyaksikan anggota keluarganya dikremasi di sebuah krematorium di New Delhi, India. Anggota keluarganya tersebut meninggal akibat Covid-19. (FOTO: REUTERS)
Seorang tenaga kesehatan berdiri di samping jenazah seorang pria yang meninggal akibat Covid-19. Jenazah tersebut sedang dipersiapkan untuk dikremasi. (FOTO: REUTERS)
Upacara kremasi berlangsung di sebuah krematorium di Lucknow, salah satu kota yang terkena dampak parah Covid-19 di India. (FOTO:SUMIT KUMAR)
Anggota keluarga dan petugas kotamadya melaksanakan upacara bagi jenazah korban Covid-19 di sebuah lokasi kremasi di Mumbai. (FOTO: EPA)
Semua foto dilindungi hak cipta
(sumber:cnbcindonesia.com)