Sopir Bus Setia Negara: Anak Istri Nggak Dibelikan Baju & Nggak Bisa Makan Opor Ayam

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 05/Mei/2021 10:21 WIB
Suratman sedang istirahat di bagasi Bus Setia Negara jurusan Pekalongan-Jakarta di Terminal Pulo Gebang. Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id. Suratman sedang istirahat di bagasi Bus Setia Negara jurusan Pekalongan-Jakarta di Terminal Pulo Gebang. Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan aturan baru tentang diperbolehkannya bus antarkota antarpropinsi mengangkut penumpang. 

Diperbolehkan beroperasinya bus tentu dengan tanda atau stiker, tentu saja bus harus mengangkut penumpang dengan kebutuhan non mudik atau perjalanan dinas atau keperluan mendesak lainnya. 

Baca Juga:
Lebih 1,2 Juta Kendaraan Lintasi Tol Arah Jabotabek hingga H+4 Lebaran

Di tengah kebijakan tersebut, hingga menjelang mudik dilarang pada 6-17 Mei, jumlah penumpang bus tidak mengalami peningkatan dan pengemudi bus mengeluhkan tentang pendapatan mereka. 

Pengemudi bus Jakarta-Pekalongan, Suratman, 35 tahun, mengaku selama sebulan dia hanya sekali untuk bekerja membawa bus, lantaran bus yang tersedia banyak dan jumlah pebumpang yang sedikit. 

Baca Juga:
One way di Tol Trans Jawa Dihentikan, Lalu Lintas Kembali Normal

Dia harus menunggu jadwal keberangkatan, untuk terpenuhinya biaya operasional dari ongkos penumpang yang akan dibawanya. 

"Sepi ni mas, dari bulan kemarin sudah sebululan, baru hari ini saya narik lagi ke Jakarta," katanya di terminal Pulo Gebang, Selasa (4/5/2021). 

Baca Juga:
Kurangi Biaya Masyarakat, DAMRI Fasilitasi 7 Armada untuk Mudik PP Gratis di Merauke

Dia juga harus menyambangi berulang kali setiap terminal di Jabodetabek untuk memenuhi jumlah penumpang yang akan diberangkatkan kembali ke Pekalongan. 

Saat larangan mudik kali ini, Suratman mengaku busnya tidak akan beroperasi sama sekali. Dia akan kembali dirumahkan dan tidak bekerja sama sekali. 

Musim mudik yang biasanya dia mendapatkan berlimpah-limpah rezeki, kini pun semakin tidak ada, lantaran masyarakat tidak diperbolehkan mudik. 

"Sekarang ini sepi! Anak, istri enggak bisa beli baju sama enggak bisa makan opor ayam ini," ucap pengemudi bus Setia Negara tersebut. 

Dia berharap ada iuran, kebijakan dan kasih sayang dari pemerintah mengenai pekerjaannya harus terhenti karena tidak diperbolehkkannya angkutan darat membawa penumpang untuk mudik. 

"Gimana bapak pemerintah? Gimana sopir-sopir ini pak, dikasi solusi lah pak biar kita bisa lebaran," ucapnya. 

Meski di sejumlah terminal mengalami peningkatan angka jumlah penumpang saat menjelang mudik dilarang, Suratman tidak merasakan hal tersebut. Menurutnya penumpang bus kini cuma meningkat beberapa saja dan untuk tujuan tertentu saja. 

“Kalau dulu (sebelum pandemi) dari sana full dari sini full berangkat (dari terminal) masing-masing,”tambahnya.(fahmi)