Prabowo Masih Muter, Singapura Sudah Borong Jet dan Kapal Selam

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 07/Mei/2021 00:05 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) -  Menhan Prabowo dianggap selalu mengincar alat utama sistem persenjataan (alutsista) 'berkelas' yang bisa bikin efek gentar negara tetangga. Namun, sampai saat ini belum ada upaya akuisisi alutsista berat yang diincar terealisasi seperti jet tempur dan kapal selam. Di sisi lain, Indonesia baru saja kehilangan satu kapal selam KRI Nanggala 402 bersama 53 prajuritnya.

Menengok ke negeri jiran, ternyata negara  tetangga sebut saja Singapura sudah lebih cepat memoderdinasi alutsistanya. 

Baca Juga:
Menhan Prabowo Serahkan 100 Unit Rantis E-Tactical Sergap Produk Dalam Negeri Kepada TNI dan Polri

Singapura saat ini memiliki 4 kapal selam operasi, tapi saat ini dalam proses modernisasi. Straitstimes mengungkapkan bahwa Singapura akan mengganti empat kapal selam Challenger dan Archer Class, dengan empat kapal selam Invincible Class tipe 218SG buatan Jerman yang akan mulai pengiriman pada 2022.

Pada tahun lalu Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengaku pengiriman kapal selam sempat tertunda karena pandemi, yang harusnya bisa dikirim pada tahun ini.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Hadiri Paris Air Show 2023, Miniatur Jet Tempur Rafale Berbendara Indonesia Ikut Dipajang

Selain itu Singapura juga sedang menanti 12 jet tempur siluman yang bisa terbang dan mendarat vertikal F-35 dari AS. Sebanyak 4 unit pertama akan tiba pada 2026 sesuai dengan target. Indonesia pun berminat dengan jet F-35, sayangnya AS tak merestui memberikan ke Indonesia.

"Sejauh ini akuisisi berjalan terus, dan AS cukup responsif...," jelas Ng tahun lalu.

Baca Juga:
Misi dan Harapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Boyong Jet Tempur Mirage 2000/5 ke Indonesia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus bergerilya melakukan pertemuan ke banyak pihak mencari alutsista untuk Indonesia. Prabowo sempat bertemu dengan Dubes Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard di kantor Kementerian Pertahanan RI, pada medio April 2021.

Sebelumnya, Prabowo juga sudah mengunjungi banyak negara, mulai dari Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan hingga Jerman. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai alutsista mana yang bakal menjadi pilihan Indonesia, alias belum berhasil.

"Proses pembelian memang membutuhkan waktu agak lama dari soal anggaran, spesifikasi teknis, kontrak dengan kemudian pembuatan, apalagi untuk sampai kontrak pun bisa makan waktu 1 atau 2 tahun," kata pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Beni Sukadis kepada CNBC Indonesia Selasa (20/4/21).

Namun, baru-baru ini, Prabowo membuahkan hasil dengan Jepang. Jepang menyetujui kesepakatan ekspor alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke Indonesia. Bahkan bukan hanya pembelian alutsista, tapi ada unsur transfer teknologi bagi Indonesia.

Selain Jepang, Prabowo sempat blusukan ke sejumlah negara dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Luar Negeri RI, Prabowo dan jajarannya bertandang ke Inggris dan Rusia.

Prabowo melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada 22-24 Maret 2021. Dalam siaran pers Biro Humas Setjen Kemhan RI pada Jumat (26/3/2021), kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris.

Kedua negara sepakat melanjutkan kerja sama pertahanan melalui bidang pendidikan militer dan pengadaaan serta pemeliharaan alat utama sistem pertahanan.

Di Rusia, Prabowo bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov di Kementerian Pertahanan Rusia, Moskow pada Kamis (25/3/2021). Dalam pertemuan itu, Kartapolov menyatakan kerja sama pertahanan antara kedua negara menunjukkan tren positif.

(lia/sumber:cnbcindonesia.com)