Kenapa Bus Rawan Rem Blong?, Ini Penjelasan KNKT

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 07/Mei/2021 22:34 WIB
Evakuasi bus di tol kalikagkung semarang, Rabu (5/5/2021). Foto: Kompas.com. Evakuasi bus di tol kalikagkung semarang, Rabu (5/5/2021). Foto: Kompas.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan besar yakni bus Haryanto dengan truk tronton di Gerbang Tol Kalikangkung baru saja terjadi pada Rabu (5/5/2021) pagi.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa pada kecelakaan tersebut. Pengemudi dan kernet bus Haryanto mengalami luka-luka dan segera dibawa ke RS Tugu Semarang.

Baca Juga:
KNKT: Penyebab Kecelakaan di Tol KM 58, Pengemudi Travel Tidak Resmi Bekerja Over Time

Pengemudi Cadangan bus Haryanto Yanto mengatakan, Yahya yang mengemudikan bus sempat mengatakan kalau rem sedang bermasalah. Saat itu, bus sedang dalam perjalanan menuju Tangerang untuk mengangkut penumpang, jadi bus dalam keadaan tanpa penumpang.

Menanggapi kejadian ini, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, jalan menuju Gerbang Tol Kalikangkung dari Semarang memang banyak turunan.

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan Arus Mudik di Jalur Selatan, KNKT Sinergi dengan Ditjen Hubdat dan Polres Garut

“Pernah bus Kramatdjati menabrak bus Pepeje di gate Kalikangkung juga. BusPepeje lagi ambil tiket dihajar dari belakang karena remnya blong,” ucap Wildan kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).

Analisa Wildan tentang kecelakaan busPO Haryanto ini bisa disebabkan karena unit yang dipaksa jalan terus tanpa beristirahat. Sehingga kemungkinan kampas rem terlalu panas karena sering menginjak rem, jadi tidak pakem remnya.

Baca Juga:
KNKT Minta Jeep Wisata Jaga Kualitas Fisik Kendaraan Sesuai SOP

“Aturan berkendara minimal dua jam istirahat kendaraannya, untuk mendinginkan ban dan tromol-tromol rem. Selain itu pengemudi juga bisa istirahat untuk menghindari ngantuk,” kata Wildan.

Wildan juga menyarankan, di jalan menuju Gerbang Tol Kalikangkung yang banyak turunan sebaiknya dibuat jalur penyelamatan. Hal ini dilakukan agar kejadian seperti ini bisa dikurangi dan truk atau bus yang mengalami blong punya jalur penyelamat yang aman. (dn/sumber: Kompas.com).