Atlanta (BeritaTrans.com)  - Wanita muda berusia 21 tahun ditangkap polisi di bandara Atlanta, AS. Dia berusaha menyelundupkan 1,3 kilogram kokain ke dalam 7 pasang sepatu. Duh!

Wanita muda yang tidak disebutkan identitasnya itu ditangkap di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Rabu (5/5) kemarin. Ia ditangkap pihak bea dan cukai setelah kedapatan berusaha menyelundupkan 1,3 kg kokain yang disembunyikan di dalam 7 sepatu.

Baca Juga:
Operasional Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup

Paket-paket kokain itu disembunyikan di balik sol 7 pasang sepatu. Penyelundupan itu bisa terbongkar berkat kejelian petugas bea dan cukai bandara tersebut.

Tidak disebutkan bagaimana cara mereka mendeteksi wanita tersebut dicurigai membawa barang terlarang. Namun dari pemeriksaan barang bawaan, ditemukan serbuk putih yang disembunyikan di bagian sol sepatu yang dibawa wanita tersebut.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Saat dites petugas, serbuk putih itu positif kokain. Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak 7 pasang sepatu yang sudah dibongkar lalu dijejer di meja. Ada yang berjenis sneakers, ada pula yang berjenis wedges.

Semuanya berisi paket barang haram berjenis kokain. Diketahui wanita asal Georgia ini baru mendarat dari Jamaika. Belum diketahui apakah wanita muda tersebut terlibat dalam jaringan narkoba internasional atau hanya korban human trafficking.

Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Operasional Bandara Samratulangi Ditutup Sementara

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini. Pihak Customs and Border Protection (CBP) atau Bea Cukai-nya AS menyatakan nilai narkoba yang berhasil digagalkan itu mencapai US$ 40.000 (setara Rp 572 jutaan).

Pihak CBP pun mengingatkan bahwa sepatu itu seharusnya dipakai di kaki, bukan dipakai buat menyelundupkan narkoba.

"Sepatu itu dibuat untuk berjalan dan bukan buat menyelundupkan narkoba. Mencegah penyelundupan narkoba adalah prioritas dari misi penegakan CBP, sesuatu yang kami anggap sangat serius," ungkap perwakilan pihak CBP, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (8/5/2021).

(lia/sumber:detik.com)