Walau 31 Anak-Anak Palestina Tewas, PM Israel Bilang Serangan Besar-besaran ke Gaza Belum Selesai

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 15/Mei/2021 09:04 WIB
Warga mengungsi akibat gempuran Israel. (REUTERS) Warga mengungsi akibat gempuran Israel. (REUTERS)

Tel Aviv (BeritaTrans.com) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan serangan terbesar terhadap Hamas yang telah dilakukan belum selesai dan akan berlanjut.

Sementara sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas, juga terus menggencarkan serangan roket ke wilayah Israel.

Baca Juga:
Perang Ukraina: Palestina Diminta Kutuk Rusia, Presiden Mahmoud Abbas Justru Kecam Standar Ganda Barat atas Kejahatan Israel

"Mereka menyerang ibu kota kami, meluncurkan roket ke kota-kota kami. Mereka akan membayar ganjaran dan kami akan terus melanjutkan," kata Netanyahu menyusul rapat keamanan di markas militer di Tel Aviv.

"Ini belum selesai," katanya.

Baca Juga:
Ibu di Yogya Lelang Mobil Demi Bantu Palestina

Juru bicara tentara Israel mengatakan 7.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap.

Banyak rumah hancur di Gaza akibat gempuran Israel.

Baca Juga:
Kuala Lumpur Tanggapi Serius Ancaman Israel Bunuh Warga Palestina di Malaysia

Banyak rumah hancur di Gaza akibat gempuran Israel. (REUTERS)

 

Di Gaza, setidaknya 119 orang—termasuk 31 anak-anak—dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sejak serangan terjadi pada Senin (10/05) lalu. Sementara di Israel, delapan orang meninggal sejauh ini.

Wartawan BBC di Gaza mengatakan wilayah itu mengalami masa paling sulit sejak perang pada 2014.

Protes pro-Palestina di berbagai kota dunia

Sementara di berbagai kota dunia, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dalam protes pro-Palestina di banyak kota dunia, termasuk Bangladesh, Yordania, Kosovo dan Turki.

Protes pro-Palestina di Dhaka, Bangladesh.

Protes di Dhaka, Bangladesh. (GETTY IMAGES)

 

Protes di Kosovo.

Protes di Kosovo (AFP)

 

Salat untuk Palestina di Istanbul, Turki.

SUMBER GAMBAR,AFP

Salat untuk Palestina di Istanbul, Turki.

 

Namun di Eropa, protes diwarnai slogan anti-Semistisme.

Rencana protes pro-Palestina di Paris dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan bentrokan.

Di Jerman, juru bicara kanselir Angela Merkel memperingatkan Jumat (14/05) bahwa demonstrasi anti-Yahudi tak akan dibiarkan setelah pengunjuk rasa membakar bendera Israel.

palestina, gaza

SUMBER GAMBAR,AFP/GETTY IMAGES

Seorang perempuan bereaksi saat warga Beit Hanun di Jalur Gaza melihat sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel, pada Jumat (14/05).

 

Sementara itu di Amerika Serikat, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina Rashida Tlaib sambil menahan tangis mengkritik dukungan "tak bersyarat" Amerika bagi Israel dalam pidato emosional. Rashida mengatakan dukungan seperti itu "menyebabkan dihapuskannya kehidupan rakyat Palestina."

 

"Bahkan orang dewasa yang sudah terbiasa perang sejak kecil, takut untuk keluar dan tak sanggup menghadapi kondisi ini lagi."

Penasehat senior Netanyahu mengatakan kepada BBC, seruan internasional untuk menahan diri tak tepat.

Mark Regev mengatakan Hamas yang memulai konflik dan Israel harus memberikan mereka ganjaran.

"Tak ada penyelesaian cepat dan bila dimulai gencatan senajta awal, akan mulai dari titik awal lag dalam sebulan mulai sekarang. Hamas menembak roket ke Israel dan kami membalas. Jawaban itu bukan solusi dan hanya akan memperpanjang masalah," kata Regev.

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,AFP

Israel mulai mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan Gaza dan menempatkan sejumlah artileri dekat perbatasan.

 

"Kami tak ingin konflik ini, namun kini telah dimulai, dan harus diakhiri dengan periode tenang dan itu hanya bisa dicapai dengan Israel membalas Hamas - struktur militer mereka, komando dan kendali mereka," tambahnya.

Hamas mengatakan akan terus melanjutkan serangan roket dengan mengatakan menghantam kota seperti Tel Aviv lebih mudah dibandingkan meneguk air minum.

Warga Palestina yang terjebak: Lebih parah dari film horor, pengeboman di mana-mana

Warga Palestina yang mengungsi akibat pengeboman.

SUMBER GAMBAR,AFP

Warga Palestina yang mengungsi akibat pengeboman.

 

Warga Palestina di Gaza utara menyelamatkan diri dari pengeboman Israel. Banyak keluarga yang mengungsi ke Kota Gaza, tempat penampungan semantara.

Sebagian mengungsi ke sekolah yang diorganisir PB di Gaza.

"Malam sangat sulit karena peluru kendali, serangan udara dan dihancurkannya rumah-rumah," kata Kamal al-Haddad kepada kantor berita AFP.

"Semua anak takut dan kami khawatir atas anak-anak kami."

Ahmad Abu Asal, warga lain mengatakan ia menggendong anaknya yang sakit sepanjang malam. Pengeboman acak dan kami tak bisa bergerak."

Semetnara Salwa al-Attar mengatakan kepada AFP ia merasa terperangkap seperti film horor.

"Kami merasa di film horor namun kondisinya lebih parah. Ada percikan api di rumah dan menyebar cepat. Kami tak bisa keluar dan saya peluk anak-anak saya."

"Pengeboman di mana-mana, saat kai bulai bergerak, ada serangan lagi. Pesawat bergaung di atas kami dan tank-tank juga mengebom. Kami tak bisa bergerak. Anak-anak, perempuan, pria semua berteriak. Saya tak pernah mengalami kondisi terparah seperti ini dalam hidup saya," tambahnya.

Saling serang antara kelompok Palestina dan tentara Israel meningkat signifikan di Jalur Gaza dan PBB mengkhawatirkan terjadinya "perang skala penuh".

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Israel kerahkan pasukan tambahan di perbatasan Gaza pada Kamis (13/05).

 

Lebih dari 1.000 roket diluncurkan oleh kelompok Palestina selama lebih 38 jam, kata Israel, sebagian besar diarahkan ke Tel Aviv.

Sekretaris Jendral PBB, António Guterres mengatakan ia "sangat prihatin" atas berlanjutnya kekerasan.

Pemakaman korban meninggal di Gaza.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Pemakaman korban meninggal di Gaza.

 

Sementara itu, Israel melancarkan ratusan serangan udara, menghancurkan dua blok gedung di Gaza pada Selasa dan Rabu (12/05).

Pemakaman tentara Israel yang tewas.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Pemakaman tentara Israel yang tewas.

 

Para warga yang meninggalkan kawasan Shejaiya di Kota Gaza mengatakan gempuran artileri telah jatuh menimpa rumah mereka.

"Ada banyak gempuran dan semua anak-anak takut. Bahkan kami orang dewasa yang telah berada dalam perang sejak kanak-kanak, kami takut dan tidak tahan lagi," kata Um Raed al-Baghdadi kepada kantor berita AFP.

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Sebuah gedung di Gaza kena serangan udara Israel pada Kamis (13/05).

 

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Sejumlah mobil dan tempat usaha terbakar dalam kerusuhan di Kota Lod, Israel

 

Sebelumnya, Israel menetapkan keadaan darurat di pusat kota Lod setelah muncul kerusuhan dari warga Arab Israel.

Sejumlah mobil terbakar dan ada ayah dan anak - yang dua-duanya warga Arab Israel - tewas saat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mengenai mobil mereka.

Korban di Gaza termasuk lima orang dari satu keluarga yang terhantam serangan udara Israel.

Jalan-jalan penuh dengan puing bangunan yang hancur dan mobil-mobil yang hancur dan terbakar.

Israel mengatakan mereka melakukan serangan untuk membunuh anggota senior Hamas di Gaza.

Palestina, Israel

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Pemakaman seorang warga Arab Israel korban kerusuhan di Kota Lod, Israel.

 

Kekerasan berdarah di Timur Tengah terus berlangsung saat militer Israel dan kelompok Palestina masih saling memuntahkan amunisi pada Rabu dini hari (12/05), sedangkan utusan khusus PBB Tor Wennesland memperingatkan kedua pihak yang bertikai bahwa mereka sedang mengarah ke "perang berskala penuh".

Militan Palestina sebelumnya menyebut telah menembakkan 130 rudal ke kota Tel Aviv di Israel, Selasa (11/05) waktu setempat, tidak lama setelah pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah apartemen di Gaza.

Bangunan 13 lantai itu diserang Israel satu setengah jam setelah penghuni dan warga di sekitarnya diultimatum untuk mengungsi, begitu menurut kantor berita Reuters.

Pertikaian yang kini terjadi merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan terus memakan korban jiwa.

Gaza, Palestina, Israel

SUMBER GAMBAR,AFP VIA GETTY IMAGES

Seorang perempuan Palestina berjalan melewati bangunan yang hancur dibom serangan udara Israel di Kota Gaza 12 Mei 2021.

 

Lalu 230 orang luka-luka setelah serangan udara Israel, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan.

Komunitas internasional mendesak kedua pihak mengakhiri pertikaian yang terjadi usai kerusuhan selama beberapa hari di Yerusalem.

Seruan serupa juga dilontarkan oleh utusan khusus PBB untuk perdamaian di Timur Tengah, Tor Wennesland. "Hentikan segera penembakan. Kita sedang mengarah ke perang berskala penuh. Pimpinan kedua pihak harus mengambil tanggungjawab untuk meredakan kekerasan," demikian cuitnya di Twitter.

"Dampak perang di Gaza sangat menghancurkan dan tengah dibayar mahal oleh warga-warga biasa. PBB tengah bekerja dengan semua pihak untuk mengembalikan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang juga," lanjut Wennesland seperti yang dikabarkan Reuters.

Gaza, Palestina, Israel

SUMBER GAMBAR,AFP VIA GETTY IMAGES

Kepulan asap di Kota Gaza setelah dibombardir serangan udara Israel pada 11 Mei 2021.

 

Hamas, kelompok yang mengontrol Gaza, menyatakan aksi mereka adalah pembelaan atas "agresi dan terorisme" Israel.

Hamas, salah satunya, merujuk bentrok warga sipil Palestina dengan polisi Israel di masjid al-Aqsa yang menyebabkan ratusan orang terluka.

Namun tembakan roket ke Tel Aviv, menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah perbuatan yang melewati batas.

Dia menyebut itu tembakan roket pertama ke Yerusalem dalam beberapa tahun terakhir.

Aksi saling balas kekerasan di Yerusalem yang terjadi belakangan merupakan yang terburuk sejak tahun 2017.

Rangkaian peristiwa ini pecah seiring meningkatnya kemarahan warga Palestina menghadapi ancaman penggusuran dari rumah mereka di Yerusalem Timur.

Kawasan itu diduduki oleh pemukim Yahudi.

Selama sebulan terakhir, pengunjuk rasa Palestina berhadapan dengan polisi Israel di bagian kota Yerusalem yang mayoritas penduduknya keturunan Arab.

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,AFP

Mayoritas korban tewas berada di Gaza.

 

Bagaimana kondisi terkini?

Rekaman video memperlihatkan roket melesat di langit Tel Aviv malam kemarin. Beberapa saat kemudian, roket itu meledak karena dihantam rudal pencegat milik Israel.

Salah satu korban roket itu, klaim pejabat Israel, adalah seorang perempuan berusia 50 tahun di kawasan Rishon LeZion, dekat Tel Aviv.

Di kawasan pinggiran Tel Aviv, Holon, sebuah roket menghantam bus kosong, menurut juru bicara kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, kepada kantor berita AFP.

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Israel mampu menangkal serangan roket dari Jalur Gaza melalui sistem anti-rudal Kubah Besi.

 

Di Tel Aviv, sekelompok pejalan kaki berlindung dan warga lokal lainnya keluar dari restoran untuk tiarap di trotoar saat sirene dibunyikan.

Bandara di Tel Aviv, Ben Gurion, sempat berhenti beroperasi akibat serangan roket Hamas. Dampak lainnya, jaringan pipa energi antara kota Eilat dan Ashkelon rusak.

Roket tersebut diluncurkan setelah penghancuran Menara Hanadi di Gaza, yang merupakan kantor yang digunakan oleh pimpinan politik Hamas.

Beberapa jam setelah runtuh, masih belum ada laporan korban jiwa.

A man looks at the damage caused by a Palestinian rocket that hit a block of flats in the southern Israeli city of Ashkelon (11 May 2021)

SUMBER GAMBAR,EPA

Rentetan roket ditembakkan Hamas ke kota Ashkelon di selatan Israel, Selasa (12/05) pagi.

 

Di sisi lain, sebuah gedung bertingkat di Gaza dihancurkan militer Israel. Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyebut serangan Israel itu "baru permulaan".

"Organisasi teror sudah terpukul keras dan akan terus terpukul karena keputusan mereka untuk menyerang Israel," kata Gantz.

"Kami mengembalikan kedamaian dan ketenangan untuk jangka panjang," ucapnya.

Pimimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan siap jika Israel terus-menerus menyerang.

"Apabila Israel ingin meningkatkan eskalasi, kami siap dan jika mereka ingin menghentikannya, kami juga siap," kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Akan ada keseimbangan kekuatan baru."

Melansir Reuters, juru bicara militan Hamas di Gaza, Abu Ubaida, juga mendorong warga keturunan Arab untuk melawan Israel.

Dewan Keamanan PBB berencana menggelar pertemuan tertutup, Rabu ini, untuk membahas konflik Israel-Palestina.

Relatives mourn Hussein Hamad, a Palestinian boy killed in the Gaza Strip (11 May 2021)

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan anak-anak di Gaza tewas dalam serangan Israel.

 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 26 orang, di antaranya 10 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel.

Lebih dari 150 warga sipil di Gaza juga disebut terluka akibat serangan Isreal.

Beberapa korban di Gaza itu adalah perempuan berusia 59 tahun dan putranya yang penyandang diabilitas, serta satu keluarga yang terdiri dari tiga anak-anak dan empat orang dewasa.

Apa yang menyebabkan kekerasan?

Pertempuran antara Israel dan Hamas dipicu bentrokan selama berhari-hari antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks puncak bukit suci di Yerusalem Timur.

Lokasi itu sangat dihormati umat Muslim. Mereka menyebutnya sebagai Al-Haram asy-Syarif (Tempat Suci Mulia).

Yerusalem

Derajat yang sama diakui oleh komunitas Yahudi. Mereka menyebut situs itu sebagai Temple Mount.

Hamas menuntut Israel menarik pasukan kepolisian dari lokasi tersebut dan distrik yang didominasi keturunan Arab, Sheikh Jarrah.

Sheikh Jarrah adalah lokasi di mana beberapa keluarga Palestina menghadapi ancaman penggusuran oleh pemukim Yahudi.

 

Luka menganga dari konflik yang belum terselesaikan

Analisis Jeremy Bowen, editor isu Timur Tengah

Latar belakang pemicu eskalasi kekerasan saat ini masih tetap sama dengan yang sebelum-sebelumnya.

Konflik ini adalah luka terbuka dari perseteruan tak terselesaikan antara komunitas Yahudi dan Arab.

Pertikaian itu merusak sekaligus mengakhiri hubungan Palestina dan Israel selama beberapa generasi.

Episode terbaru konflik ini terjadi menyusul ketegangan di Yerusalem, yang selama ini merupakan bagian utama perselisihan.

Tempat-tempat suci di Yerusalem bukan hanya simbol nasional dan juga agama. Klaim atas lokasi ini kerap memicu kekerasan.

Salah satu pemicu konflik saat ini adalah kebijakan Israel yang kejam terhadap warga Palestina.

Pada masa Ramadan kali ini, pengadilan Israel mengeluarkan putusan kontroversial untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.

Namun peristiwa lainnya turut menjadi pemicu. Krisis ini ibarat bom waktu yang siap meledak, yang, sekali lagi, dibiarkan membusuk.

Para pemimpin Israel maupun Palestina berfokus menjaga posisi mereka sendiri. Tantangan terbesar konflik ini, yaitu kesepakatan damai, tidak ditangani secara serius selama bertahun-tahun.

 

Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa 90% roket yang diluncurkan Hamas dapat dicegat sistem pertahanan antirudal Kubah Besi.

Adapun salah satu "target teror" yang dibidik Israel di Gaza adalah dua terowongan yang digali di bawah perbatasan dengan Israel.

Israel mengeklaim, serangan udara mereka setidaknya menewaskan kepala unit roket khusus kelompok Jihad Islam, Samah Abed al-Mamlouk.

Israel menyebut komandan unit rudal antitank Hamas juga tewas dalam serangan udara ini.

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Para demonstran di Kota Hebron, Tepi Barat, melemparkan batu ke arah pasukan Israel.

 

1px transparent line

Israel, Palestina

SUMBER GAMBAR,REUTERS

Pasukan Israel kemudian membalasnya dengan melemparkan granat kejut.

 

Status Yerusalem, dengan makna religius dan nasional yang dalam bagi kedua belah pihak, adalah inti konflik menahun Israel-Palestina.

Israel mencaplok Yerusalem Timur pada tahun 1980. Mereka menganggap seluruh kawasan kota itu sebagai ibukota, walau klaim ini tidak diakui oleh sebagian besar negara lain.

Di sisi lain, Palestina menyatakan bagian timur Yerusalem itu merupakan ibu kota negara yang mereka harapkan.

Map showing Israel and the Gaza Strip

 

(lia/sumber:bbcindonesia.com)