Bus Putri Candi Tujuan Rawajitu Jelajahi Jalan Bertanah

  • Oleh : Bondan

Jum'at, 21/Mei/2021 07:03 WIB
Bus Putri Candi tengah terparkir di Terminal Induk Kota Bekasi, Kamis (20/5/2021). Foto: BeritaTrans.com. Bus Putri Candi tengah terparkir di Terminal Induk Kota Bekasi, Kamis (20/5/2021). Foto: BeritaTrans.com.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Keahlian sebagai pengemudi bus antarkota antarpropinsi (AKAP) tidak hanya mampu mengendalikan bus saat berjalan dengan kecepatan tinggi. Namun, juga dapat menguasai jalur berkelok-kelok ataupun menanjak terutama untuk jalur Sumatera.

Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Hanifudin, salah satu pengemudi bus Putri Candi dengan trayek Rawajitu-Bekasi. Untuk keahlian sebagai pengemudi bus tidak hanya mampu mengendalikan kendaraannya saja disaat jalan lurus atau berkelok-kelok. Namun, juga keahlian disaat bus melintasi jalan yang belum beraspal ataupun rusak.

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

“Kalau keahlian bawa bus sebenarnya nggak cuma mengendalikan bus saja mas. Tapi juga bagaimana keahlian kita saat bus lewat jalan nggak beraspal. Kaya bus Putri Candi ini medannya bisa dibilang lebih ekstrem lagi. Kenapa ekstrem?, karena jalan menuju Rawajitu itu masih tanah sebagiannya. Kalau hujan sudah turun kita bisa kepinggir-pinggir jalannya, biar roda bus nggak masuk ke dalam tanah. Kalau sudah kejebak ke dalam tanah, ya kita minta tolong ke kawan kaya truk atau bus Putri Candi Lainnya. Ada sling nggak ,” ungkap Hanifudin kepada BeritaTrans.com saat ditemui di Terminal Kota Bekasi, Kamis (20/5/2021).

Selain itu, Hanifudin menambahkan, banyak perusahaan bus AKAP lain yang sebelumnya juga banyak mengambil trayek tersebut. Namun, dengan kondisi jalan yang terbilang cukup sulit, akhirnya ditiadakan dan saat ini yang mampu bertahan hingga sekarang yakni bus Putri Candi.

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

“Sudah banyak mas perusahaan bus AKAP selain Putri Candi tadinya yang jalur sama. Pada sudah nggak ada lagi karena jalurnya yang masih belum bagus atau beraspal. Karena bus yang lewat jalur itu sudah pasti sering ganti kaki-kaki bus kaya per sama yang lainnya. Biasanya kalau normalnya ganti per bus bisa setahun. Kalau lewat situ empat bulan sudah harus ganti,” tuturnya.

Meski demikian sejumlah penumpang yang menggunakan bus Putri Candi dengan tujuan Rawajitu tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Karena mayoritas penumpang sudah memahami keadaan jalan yang dilaluinya. (dan)

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya