Berhenti Terbang, Pramugari Ini Terjun Bisnis Lontong Sayur

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 27/Mei/2021 13:23 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) Dua pramugari tak putus asa meski sudah tidak bekerja di perusahaan maskapai Indonesia. Mereka masih memiliki cita-cita yang harus dicapai. Mereka adalah Meitry dan Qorry. Setelah enam bulan tak bekerja di perusahaan maskapai, mereka semangat membuka usaha makanan lontong sayur.

Meitry dan Qorry bercerita tentang usaha lontong sayur yang sedang mereka jalani. Berawal dari berhenti dari pekerjaan di salah satu perusahaan maskapai di Indonesia selama enam bulan. Saat itu, perusahaan maskapai terimbas Pandemi Covid-19. Meitry dan Qorry, dan sejumlah karyawan lainnya menjadi korban pemberhentian karyawan atau PHK.

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

 

pramugari jual lontong sayur

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

Namun hal itu justru tidak menyurutkan semangatnya. Meitry teringat dengan cita-citanya menjadi pengusaha. Dari kondisi ini, Meitry berharap bisa meraih cita-citanya itu. Dibantu oleh Qorry, Meitry membuka usaha lontong sayur dengan resep dari sang nenek.

Di awal usahanya, Meitry dan Qorry rela terjun langsung ke lapangan. Melayani pembeli hingga rela panas-panasan. Meski usaha barunya berbanding terbalik dengan profesinya dahulu, namun tidak ada rasa gengsi dalam diri Meitry dan Qorry.

Baca Juga:
Pramugari Ungkap Pertanyaan Konyol yang Sering Ditanyakan Penumpang di Pesawat

"Untuk soal gengsi, saya sendiri sih nggak ada gengsi sih, yang penting kan kita cari pekerjaan yang halal," kata Meitry.

Kini usahanya membuahkan hasil. Dalam satu hari, mereka mampu menjual hingga 300 porsi lontong sayur. Bahkan omsetnya mencapai angka Rp50 juta.

pramugari jual lontong sayur

 

Meitry dan Qorry sangat bersyukur setelah tiga bulan membuka usaha lontong sayur. Berkat kerja keras mereka, kondisi keuangan mulai membaik. Bahkan mereka sudah bisa mempekerjakan karyawan di toko milik mereka.

Meitry dan Qorry mendapat banyak pelajaran. Meski sudah tidak bekerja di perusahaan maskapai, namun cita-cita menjadi pengusaha justru tercapai. Tak hanya itu saja, keduanya juga ingin membuka lapangan kerja bagi orang lain.

"Saya juga ingin sekali bisa mempekerjakan banyak orang yang terkena dampak seperti saya sekarang, ya jadi saya bisa mempekerjakan mereka semua, amin," kata Meitry.

(lia/sumber:merdeka.com)