Viral! Anggota DPRD Marahi Pramugari Lion Air Karena AC Mati Tapi Pesawat Tetap Terbang

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 27/Mei/2021 23:27 WIB
Foto: ilustrasi Foto: ilustrasi

SOLO (BeritaTrans.com) -  Viral video berdurasi 37 detik anggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP memarahi sejumlah pramugari Lion Air.

Adapun video tersebut mengambarkan situasi anggota legislatif bernama Siti Muslikah mengeluhkan pelayanan Lion Air.

Baca Juga:
Monitoring Angleb di Jawa Timur, 4 Moda Terjadi Lonjakan Penumpang

Dalam rekaman, tampak pramugari yang dimarahi meminta maaf, berikut isinya :

 

Baca Juga:
Lion Air Layani Rute Lombok - Makassar Mulai 27 Maret

Kami sangat kecewa dengan layanan Lion Air kali ini, tahu AC-nya mati kenapa tetap jalan?

Buru-buru dijawab pramugari.

Baca Juga:
KPPU Ingatkan Agar Maskapai Tak Naikkan Harga Tiket Jelang Angleb

"Iya mohon maaf, kami sampaikan nanti," kata seorang pramugari sembari menunjukkan tangan minta maaf.

Kita udah kandung terbang lho, kalian ini sembrono loh, nyawa 150 orang tergadai lho gara-gara anda nekat.

Mestinya kalau tahu dalam perbaikan jangan terbang dulu, jangan ambil keputusan nekat seperti ini.

Jangan cuma minta maaf lho, nyawa lho.

Orang Jadi Saksi di Udara

Siti Muslikah yang merupakan Anggota Komisi IV itu membenarkan itu video yang diambil.

Video tersebut viral dan menyebar melalui medsos di antaranya WhatsApp.

“Iya betul itu saya sendiri, saya bersama rombongan tadi pagi sangat kecewa,” kata Muslikah kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).

 

“Bagaimana tidak kecewa sepanjang kami di pesawat sangat kepanasan dan itu memaksakan kehendak, untung selamat,” tambahnya.

Dirinya mengatakan kejadian itu menimpanya pada hari ini, Kamis (27/5/2021) saat hendak dirinya melakukan perjalanan ke Bali dalam rangka kunjungan kerja.

“Ya kami ke Bali ada kunjungan ke DPRD Tabanan,” katanya.

 

"Pesawatnya sih tadi on time jam 08.00 WIB, dan jam 08.00 juga sampai Bali on time karena beda selisih waktu," tambahnya.

Diakui oleh Muslikah beberapa fasilitas dari pesawat dari maskapai tersebut tidak beroperasi dengan baik.

"AC tidak menyala, sebelum take off tidak dinyalakan sudah lebih dari setengah jam kami kepanasan,” katanya.

"Kondisi kita banyak di pesawat ya kepanasan kita, setelah take off nyala sih tapi anginya dikit,"paparnya.

Dari awal perjalanan Muslikah mengeluhkan kekecewan terhadap pramugari yang bertugas.

"AC-nya rusak dalam perbaikan kata pramugari, lah kok bisa diputuskan terbang," katanya.

"Akhirnya saya minta kertas untuk komplain sebagai penumpang dan lama sekali tak kunjung datang," ujarnya.

 

Sampai dirinya rela menulis kekesalan itu di kertas surat skrining Covid-19 genose-nya.

“Saya sampai nulis komplain untuk dikasih ke pihak maskapai di surat Covid saya,” ujarnya.

“Ini fatal, membahayakan dan menyangkut keselamatan, gimana gak kecewa, sepanjang jalan kami kepanasan karena AC yang keluar sangat minim” paparnya.

 

Bersama rombongannya sepanjang jalan Muslikah mengeluh dan bahkan ada yang mengatakan dari penumpang lain seperti naik angkutan kota.

"Naik pesawat rasa naik angkot, ini serasa naik bus," katanya.

Karena menyangkut nyawa, pihak maskapai harus lebih hati-hati untuk mengambil keputusan terbang dengan pesawat yang tengah diperbaiki.

"Udah tahu indikasinya tapi dipaksakan, itu kan secara mekanik bahaya," ujarnya.

"Jangan nekat, dan membahayakan semoga kejadian ini tidak terulang," tambahnya.

Dirinya mengaku pihak maskapai yaitu direktur operasional dari pihak penerbangan telah meminta maaf lewat WhatsApp pribadi.

"Permintaan maaf sih oke, tapi jangan dianggap enteng," katanya.

 

Hingga berita ini diturunkan, TribunSolo.com mencoba mengkonfirmasi sejumlah nomor resmi pejabat Lion Air tetapi belum mendapat balasan.

Di antaranya kepada Corporate Communications Strategic, Lion Air Tower Danang Mandala Prihantoro. 

(lia/sumber:tribunnews)