Produksi Kapal Listrik Antarpulau Terkendala Ukuran Baterai

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 29/Mei/2021 05:44 WIB
Foto:istimewa/kompas.com Foto:istimewa/kompas.com

BANGKA (BeritaTrans com) - Penggunaan kapal listrik sebagai alat transportasi antar pulau maupun kegiatan pariwisata saat ini masih tahap penelitian.

Prrduksi kapal listrik secara massal masih terkendala ukuran baterai yang terlalu besar.

Baca Juga:
Kapal Bertenaga Listrik Diuji Coba di Cilacap, Mampu Menerjang Ombak Besar

"Nanti untuk antar pulau dan pariwisata bisa menggunakan kapal listrik. Tapi masih perlu pengembangan lagi karena baterainya yang besar," kata Senior Manager Niaga dan PP, PLN Bangka Belitung, Mustafrizal saat kegiatan Electrifying Lifestyle di Pangkalpinang, Jumat (28/5/2021).

Mustafrizal menuturkan, kapal listrik membutuhkan hingga enam slot baterai. Untuk itu berat keseluruhannya bisa mencapai satu ton.

Baca Juga:
Kapal Kargo Full Otonom, Tanpa Awak & Bertenaga Listrik Berlayar Perdana

"Jadi ini yang terus dilakukan kajian yang mana suatu saat mudah-mudahan bisa terwujud," ujar Mustafrizal.

Di sisi lain, Mustafrizal mendorong masyarakat beralih menggunakan peralatan rumah tangga dan motor listrik.

Baca Juga:
Kapal Kontainer Listrik Pertama Di Dunia Siap Berlayar, Bisa Kurangi Hingga 1.000 Ton Emisi Karbon

Produk-produk tersebut sudah diproduksi di Indonesia dengan berbagai merek dan varian harga.

"Kami bukan jualan produk ya, tapi mendorong penggunaan peralatan rumah tangga dan juga kendaraan motor listrik," ucap Mustafrizal.

Menurut Mustafrizal, gaya hidup baru menggunakan energi listrik sangat diperlukan demi efisiensi dan menciptakan kondisi ramah lingkungan. 

Penggunaan energi fosil kata Mustafrizal sangat membebankan negara dan cadangannya kian terbatas.

Sebagai dukungan, PLN menyediakan voucher pulsa Rp 250.000 bagi pengguna motor listrik baru. Selain itu ada dukungan pemda yang membebaskan biaya balik nama motor listrik.

"Untuk isi baterai motor listrik bisa di rumah atau warung-warung. Biayanya Rp 1.800 an untuk 281 kilometer. Ini bisa jadi peluang usaha baru, jasa isi baterai," pungkasnya.

General Manager PLN UIW Bangka Belitung Amris Adnan mengatakan, program electrifying Lifestyle didukung ketersediaan energi yang cukup.

Saat ini kondisi kelistrikan di Bangka Belitung tercatat surplus. Di Bangka memiliki 182 MW dengan demand 161 MW. Sedangkan Belitung 78,5 MW dengan demand 45,5 MW.(amt/sumber:kompas.com) 

Tags :