Indonesia Paparkan Perkembangan Digitalisasi Pelabuhan dalam Sidang ke-45 IMO FAL

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 05/Jun/2021 20:31 WIB
Ilustrasi perkembangan digitalisasi pelabuhan Ilustrasi perkembangan digitalisasi pelabuhan

LONDON (BeritaTrans.com) – Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) menggelar Sidang 45th Facilitation Committee Meeting (FAL 45) secara virtual 1 – 7 Juni 2021 dan dihadiri perwakilan negara - negara anggota IMO serta organisasi internasional, termasuk Indonesia. 

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

Pada kesempatan tersebut, Delegasi Indonesia di bawah koordinasi Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Dr. Eng. Lukijanto  presentasikan, yang dipimpin Atase Perhubungan (Athub) untuk KBRI di London, Lollan Panjaitan. 

Topik presentasi yang disampaikan yakni mengenai Sistem Operasi Maritim Indonesia di Pelabuhan khususnya terkait National Logistic Ecosystem (NLE) dan Inaportnet yang dipaparkan oleh Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Yudhonur Setyaji P dan terkait Marine Operating System (MOS), yang disampaikan Tim Ahli Kemenkomarves, Adhi Santoso.

Baca Juga:
Sidang IMO MEPC ke-81, Perlindungan Lingkungan Maritim Jadi Bahasan

Athub Lollan menyampaikan isu-isu yang dibahas dalam Sidang FAL ke-45 antara lain terkait fasilitasi lalu lintas maritim internasional dengan tujuan untuk memperlancar kapal masuk pelabuhan, kegiatan bongkar muat dan kapal meninggalkan pelabuhan, termasuk aktifitas penumpang dan kargo di pelabuhan, juga terkait proses bisnis elektronik dan digitalisasi di pelabuhan. 

"Keterlibatan Indonesia dalam sidang-sidang IMO merupakan salah satu cara untuk mempromosikan terutama dalam rangka mendukung Pemerintah dalam merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," jelas Lollan, Sabtu (5/6/2021). 

Baca Juga:
Sidang IMO SSE ke-10 di London, Bahas Perlengkapan Keselamatan Kapal

Keaktifan Indonesia dalam Sidang IMO juga dapat menjadi pertimbangan negara lain untuk memilih kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode tahun 2022-2023. 

Dalam paparannya, Yudho menyampaikan, NLE merupakan platform, yang akan mengkolaborasikan aplikasi logistik secara end to end.

"Dengan begitu, proses nasional logistik dapat menjadi lebih efisien," ungkapnya. 

Dia juga memaparkan bagaimana alur distribusi barang dan alur Inaportnet yang didukung oleh sistem informasi yang terintegrasi. 

Inaportnet merupakan layanan sistem informasi elektronik berbasis internet yang terintegrasi dengan layanan operasional pelabuhan untuk melayani aktivitas kapal dan kargo di pelabuhan. 

"Layanan Inaportnet ini juga telah terintegrasi dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW), Kementerian Keuangan dan asosiasi bisnis pelabuhan," ujarnya. 

Indonesia telah mengembangkan sistem Inaportnet sejak tahun 2016 yang dimulai di empat pelabuhan utama, kemudian diterapkan juga di pelabuhan lain dan hingga saat ini telah terintegrasi di 54 pelabuhan. 

Selanjutnya dipaparkan juga terkait impelementasi Marine Operating System (MOS), untuk efisiensi waktu pelayanan tambat kapal serta tantangan yang dihadapi dan manfaatnya dalam mendukung percepatan digitalisasi logistik di Indonesia.

Adapun Delegasi Indonesia di Sidang FAL 45 terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Lembaga Nasional Single Window (LNSW) dan PT Pelindo II (Persero). (omy)