Cerita Pramugari di Jet Pribadi Miliarder, Dibelikan Hadiah Mewah hingga Berhubungan Seks

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 06/Jun/2021 09:25 WIB


RUSIA (BeritaTrans.com) - Seorang pramugari yang bertugas di jet pribadi untuk miliarder menceritakan kisahnya saat terbang bersama bos miliarder itu. Dia kerap dimanjakan dengan hadiah mewah dan mahal.

 

Baca Juga:
Pesawat Jet Pribadi Jatuh di Jalan Tol Malaysia Tabrak Mobil dan Motor

Menulis dengan nama pena Saskia Swann, pramugari veteran itu telah menawarkan kisah langsung tentang kehidupan menjaga 1% saat mereka melakukan perjalanan ke seluruh dunia dalam bukunya ‘Above And Beyond: Secrets Of A Private Flight Attendant’.

Biografinya menceritakan semua tentang bos oligarki Saskia, yang kerap minum anggur, makan malam, dan menidurinya di hotel-hotel mewah.

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

Saskia, 47, itu juga merinci keuntungan bekerja di pesawat jet mewah, termasuk paket gaji besar dan mengenakan pakaian dari desainer mahal.

Saskia harus menandatangani delapan perjanjian kerahasiaan sebelum dia ditawari pekerjaan pesawat non-komersial pertamanya yang bekerja untuk seorang miliarder Rusia, yang disebutkan dalam buku sebagai Pavel.

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

Dia mendapatkan gaji tahunan sebesar 40.000 poundsterling (Rp807 juta) dan gaji yang terus naik. Dia juga kerap tinggal di hotel bintang lima dan mengenakan pakaian desainer.

Namun dia mengatakan tantangannya adalah menyembunyikan urusan Pavel dari istri dan dua anaknya.

Pada suatu kesempatan, Saskia menemani keluarga itu dari Istanbul ke LA sebelum harus membuang semua bukti bahwa mereka telah berada di pesawat tepat waktu saat gundik sang miliarder tiba.

Pramugari mengatakan jika sang gundik yakni model pirang menemukan sehelai rambut berwarna cokelat tertinggal di pesawat, dia dan semua orang akan dipecat.

Kemudian, Saskia diperingatkan jika Pavel mengharapkan pekerja jet pribadinya untuk berhubungan seks dengannya, dan akan dipecat jika menolak.

Saskia dikirimi sebuah kotak berisi gaun perban dan kalung berlian dan kemudian dibawa ke restoran kelas atas untuk makan mahal.

Makanan penutupnya terbilang mewah. Yakni tiram, kaviar, dan sampanye di suite penthouse yang dihiasi lampu gantung, balkon kaca mewah, dan dinding berpernis.

"Tarian kami berakhir dengan seks, di atas karpet indah di antara sisa-sisa makanan," katanya.

"'Seks misionaris yang tak berkesudahan. Aku yakin Pavel telah meminum Viagra... Aku memejamkan mata dan membiarkannya melanjutkan,” lanjutnya.

Keesokan paginya Saskia bangun di tempat tidur sendirian. Dia merasa dirinya sebagai seorang ‘pelacur’.

Terlepas dari perasaan membenci dirinya sendiri, ketakutan akan pekerjaannya dan hutang yang besar membuat ‘one night stand’ dengan cepat menjadi hubungan asmara biasa.

Tiga tahun berlalu sebelum Saskia akhirnya mulai bekerja untuk seorang pangeran Saudi yang dia panggil Hossein.

Saskia diberitahu bahwa pesawat Hossein adalah jet yang aman. Ini berarti pemilik pesawat tidak mengharapkan pramugari berhubungan seks dengannya.

Di sana dia diminta untuk menaburkan beberapa kelopak mawar putih di atas bantal istrinya, dan "setumpuk ember" kelopak merah ketika gundiknya datang.

Suatu kali dia memergoki Hossein sedang bersenang-senang di atas penerbangan.

"Ada seseorang yang bergerak di bawah selimut kasmir, pakaian dibuang di lantai, dan apa yang tampak seperti celana dalam warna cumi mentah melingkar di atas meja di sebelah canape," kenangnya.

(lia/sumber:okezone.com)