Kemenparekraf Sebut Besok Presiden Resmikan Pesta Kesenian Bali secara Virtual

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 11/Jun/2021 21:20 WIB
Pesta Kesenian Bali Pesta Kesenian Bali

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) –  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) mendukung penyelenggaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 Tahun 2021 yang akan resmi dibuka 12 Juni 2021.

Baca Juga:
Indonesia Aktif Bangun Kerja Sama Parekraf di Dunia Internasional

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekaf Rizki Handayani menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi gelaran tersebut.  Hadirnya PKB ke-43 ini dipastikan dapat menjawab kerinduan event, yang dirindukan masyarakat serta seniman dan pebisnis di Tanah Air. 

"Sejatinya penyelenggaraan kegiatan ini merupakan momentum yang paling dinanti dan diharapkan oleh seluruh masyarakat karena dapat menciptakan kesenangan (enjoyment), keterikatan (engagement), pengalaman (experience), serta pemberdayaan (empowerment)," ungkap Rizki, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga:
Peran Wanita dalam Pariwisata Dibahas Bareng Kemenparekraf dan Australia

Diharapkan event ini mampu memberdayakan berbagai industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, multiplier effect-nya terhadap perekonomian dapat dirasakan oleh masyarakat luas terutama bagi yang terdampak pandemi. 

Ini kata dia, juga perlu menjadi perhatian dari semua pihak. Bapak Presiden Joko Widodo akan membuka PKB ke-43 secara live dari Istana Presiden Jakarta.

Baca Juga:
Pokemon Air Adventures Indonesia Bakal Hadir Maret hingga Oktober

"PKB ke-43 ini merupakan salah satu dari program "Kharisma Event Nusantara (KEN) 2021" yang diluncurkan April dengan tujuan menggerakkan kembali roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama di bidang event. 

"Karenanya Kemenparekaf sangat mendukung penyelanggaran event yang akan selama satu bulan ke depan ini, yaitu hingga 10 Juli 2021," tuturnya.

Rizki menjelaskan, berdasar arahan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bahwa pada setiap event KEN 2021 ada empat poin-poin yang menjadi perhatian pihaknya. 

Yaitu Localize, mengangkat potensi lokal, otentik dan memberikan manfaat kepada masyarakat lokal. Kedua, Personalize, memberikan kesan. Ketiga, Customize, dimana target audience dan spesifikasinya harus jelas. Terakhir, Smaller in Size, bentuk kegiatan hybrid dan dukungan promosi diperkuat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menyatakan,  PKB ke-43 Tahun 2021 mengambil tema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan), bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta raya menuju kesejahteraan  hidup dengan  jiwa yang maha sempurna.

“Konsep adiluhung dalam tema PKB ke-43 Tahun 2021 akan menjadi pemantik kreativitas berbasis tradisi dan memotivasi generasi Bali masa kini untuk selalu mencintai kebudayaan leluhur, membangun karakter, jati diri dan kesejahteraan," ucapnya. 

Selain itu, PKB kali ini mengusung tagar #LuunganMabalihUliJumah dan #NontonPKBdariRumah, dengan harapan agar masyarakat Bali dan publik luas dapat menyaksikan serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring).

Arya menguraikan, ada 73 mata acara akan dihadirkan selama penyelenggaraan PKB, melibatkan10.000 seniman dari komunitas dan sekaa unggulan seluruh kabupaten/kota se-Bali, termasuk delegasi luar negeri. 

Agenda terdiri dari 43 jenis Rekasadana (Pergelaran); tiga jenis Utsawa (Parade); 13 Wimbakara (Lomba); dua Kandarupa (Pameran); enam kegiatan Kriyaloka (Lokakarya); dan enam topik Widyatula (Sarasehan).

“Khusus untuk program Widyatula atau sarasehan, berbeda dengan penyelengaraan PKB tahun-tahun sebelumnya yang hanya diadakan satu kali, tahun ini diselenggarakan enam kali sarasehan," imbuhnya. 

Semua tajuk mempresentasikan tema utama PKB ke-43 mengenai upaya menjaga dan merawat lingkungan atau environment agar sustainable atau berkelanjutan.

*Protokol Kesehatan CHSE*
Penyelanggaran KEN atau Kharisma Event Nusantara merupakan salah satu adaptasi di tengah pandemi terhadap penyelenggaraan acara yang akan kita lakukan di 2021 dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin untuk menjamin rasa nyaman dan menyenangkan para wisatawan. Program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama para pelaku event yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Terlebih, ada sekitar 34 juta masyarakat Tanah Air yang bekerja di sektor ini. 

Program ini juga mengirim pesan untuk memberikan semangat dan motivasi terhadap para penyelenggara event di seluruh indonesia sampai ke level desa bahwa event selama dilakukan dengan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) kita bisa berkoordinasi dengan aparat setempat untuk menghadirkan geliat ekonomi kembali. Khususnya setelah satu tahun ini event tidak bergerak. 

Pada PKB ke-43 juga diterapkan protokol kesehatan CHSE yang ketat. Panitia, pengisi acara, dan pengunjung melakukan tes swab antigen. Melakukan penyemprotan desinfektan di area dan lokasi kegiatan. 

Selain itu yang terpenting penerapan strategi Penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).

Dan pada saat pembukaan nanti, di Gedung Ksirarnawa hanya akan diisi oleh 100 orang penonton , Jumlah pengisi acara yang tampil di atas panggung maksimal 10 orang dengan tetap memperhatikan jarak aman. Karena kami mengarahkan para penonton untuk menyaksikan secara daring ataupun live melalui televisi dan radio. (omy)