Di Rangkaian Peluncuran IEECCE, Pemerintah Sebut Tahun 2030 Ditaretkan Pengguna Mobil Listrik 2 Juta dan Sepeda Motor Belasan Juta

  • Oleh : Naomy

Senin, 14/Jun/2021 14:36 WIB
Dijen Energi Teebarukan ESDM Dadan Kusdiana Dijen Energi Teebarukan ESDM Dadan Kusdiana

JAKARTA (BeritaTrans.com) -
Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) untuk kali ketiga mengadakan IEECCE (Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition) 2021 selama empat hari (14 -17 Juni 2021), mengambil tema “Responding to the Global Energy Transition” (Menanggapi Transisi Energi Global) dan merespon lebih spesifik pada “Decarbonization of the Mobility Sector” (Dekarbonisasi Sektor Mobilitas). 

Baca Juga:
Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Masih Tinggi

Agenda utama berupa Internasional Conference akan membahas isu-isu mutahir tentang upaya nasional dan global dalam melakukan Transisi pemanfaatan energi Konvensional menuju pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan di sektor-sektor utama sistem perekonomian (Industri, mobilitas, gedung dan rumah tangga). 

Secara spesifik kali ini conference akan membahas isu-isu penting terkait upaya Dekarbonisasi di sektor Mobilitas/transportasi. 

Baca Juga:
H+4 Lebaran,1,2 juta Orang Terpantau Gunakan Angkutan Umum

Dadan Kusdiana Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menyampaikan bahwa ditargetkan pada tahun 2030 jumlah pengguna kendaraan berenergikan listrik meningkat.

"Ditargetkan mobil dua juta dan sepeda motor belasan juta," tutur Dadan di Jakarta, Senin (14/6/2021).

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Peserta Balik Gratis Moda Bus dari 9 Terminal

Selanjutnya pada tahun 2040-2050 terus bertambah, namun tidak bisa dipatok menjadi 100%. Hal itu kata dia karena pihaknya tidak memaksa namun hanya mendorong peralihan penggunaan kendaraan dari dengan bahan bakar minyak (BBM) cair ke energi listrik.

Apalagi saat ini jumlah kapasitas juga berlebihan. Secara bertahap pihaknya tengah menyiapkan Stasiun pengisian listrik kendaraan yang telah mencapai 190 unit.

"Kami targetkan pada tahun 2025 menjadi 250 unit pengisian kendaraan listrik umum," ungkapnya.

Ketua MASKEEI, R.M. Soedjono (Jon) Respati mengatakan bahwa di banyak negara pemanfaatan energi Konvensional paling besar di sektor mobilitas.

Oleh karenanya keberhasilan dalam mengurangi emisi karbon di sektor ini akan sangat signifikan berkonstribusi pada penurunan karbon di tingkat global. 

“Ambisi Indonesia untuk mengembangkan EV menggantikan kendaraan Konvensional harus didukung oleh semua stakeholders di industri otomotif nasional maupun oleh semua stakeholders terkait”, tegas Jon.

Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan (PPTB) Kementerian Perhubungan Sigit Irfansyah menambahkan, Kemenhub secara bertahap pengadaan sarananya bertahap dan akan ada keseimbangan.

"Ini hanya bergeser saja saja dari kendaraan non listrik ke listrik dengan tujuan mengurangi gas emisi buang," ujarnya.

Jon berharap Event ini akan bermanfaat dan memberi sumbangan dan dorongan pada upaya peningkatan efisiensi energi dan pengembangan energi bersih dalam rangka menjawab tantangan Transisi Energi global menuju pemanfaatan energi bersih (clean energy) untuk pembangunan berkelanjutan. (omy)