Lion Air Bertemu dengan Lessor Pesawat, Ada Apa?

  • Oleh : Dirham

Selasa, 15/Jun/2021 11:24 WIB
Pesawat Lion di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat Lion di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Perwakilan Maskapai Lion Air Group milik Rusdi Kirana bertemu dengan lessor pesawat untuk menjelaskan kondisi maskapai berlogo singa merah ini.

Dalam ulasan flightglobal.com yang berjudul 'Lion Air Asserts Longevity Amid French SPV Dilemma' pada (14/6/2021), ada penjelasan tentang Lion Air yang masih akan terus bertahan walaupun saat ini Rusdi Kirana tengah membangun maskapai baru Super Air Jet (SAJ).

Tulisan ini juga menjawab pertemuan usai melakukan negosiasi restrukturisasi sewa pesawat.

Diceritakan, pertemuan dilakukan setelah 15 bulan proses negosiasi restrukturisasi yang panjang, di mana saat ini maskapai telah mencapai kesepakatan prinsip dengan sebagai lessor.

Lion dan Mitra transportasi in-house lessor yang berbasis di Singapura telah mengatur negosiasi dengan lessor, dipimpin oleh putri Rusdi, Dea bersama Glenys Kirana dan Rebecca Cox seorang penasihat umum lessor.

Dalam pertemuan virtual 3 Juni, Kirana menepis rumor bahwa ia berencana menutup Lion Air dan fokus dan Super Air Jet (SAJ) maskapai penerbangan Indonesia baru dalam proses pengajuan sertifikat operator udara, menurut empat orang yang bergabung dalam pertemuan itu.

"Dia mengatur pertemuan untuk mengatakan: kami di sini untuk bertahan, kami di sini untuk tinggal, kami tidak akan bangkrut," kata seseorang yang menghadiri pertemuan itu.

Orang kedua menambahkan, tentu saja Kirana menghabiskan banyak waktu bahwa Lion Air tidak akan gulung tikar dan Super Air Jet ada untuk kepentingan Lion Air, dan tujuan utama SAJ adalah membuat Lion Air lebih kompetitif, sehingga bisa melunasi utang besar kepada lessor.

Lion dan TP tahun lalu mengusulkan pembayaran tunggakan dari hasill penawaran umum perdana yang akan dilakukan sekarang hingga 2027. Lessor memandang pendekatan itu dengan skeptis, mengingat pada 2027 Lion akan IPO selama 23 tahun.

Lessor sedang dalam proses negosiasi untuk menyewakan pesawat baru ke SAJ. Banyak industri juga tertarik melakukan bisnis dengan maskapai berseragam coklat ini.

"Di kondisi normal, tidak ada yang berani menyentuh Lion dengan tongkat, tapi berbeda ketika Anda mendapat banyak pesawat yang dikembalikan dan ada yang baru masuk di buku pesanan. Dan anda harus menemukan rumah untuk mereka," kata seseorang yang terlibat dalam negosiasi.

Selain meyakinkan lessor tentang umur panjang Lion, dan menghilangkan kekhawatiran mereka tentang SAJ, tujuan lain pertemuan itu untuk memperbarui lessor tentang tindakan hukum di Inggris dan Perancis yang diprediksi Lion Air group dapat berdampak pada entitas Prancis yang digunakan oleh beberapa lessor. (ds/sumber CNBC News Indonesia)