IPC Beri Kompensasi ke Sopir Kontainer jika Layanan Bongkar Muat Peti Kemas Tak Sesuai Waktu

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 16/Jun/2021 05:55 WIB
Direktur Operasi PT Pelindo II Wahyu Hardiyanto (kanan) bersama Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko (kiri), Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Andi Hartono (selajutnya) dan Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Yunita Natallia Rungkat (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Museum Maritim Indonesia, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). Direktur Operasi PT Pelindo II Wahyu Hardiyanto (kanan) bersama Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko (kiri), Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Andi Hartono (selajutnya) dan Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Yunita Natallia Rungkat (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Museum Maritim Indonesia, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) akan memberikan kompensasi kepada para sopir truk kontainer apabila pelayanan bongkar muat peti kemas tidak sesuai dengan waktu key performance indicator (KPI). 

"Apabila pelayanan melebihi KPI, kami coba beri insentif (kompensasi)," kata Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) Arif Suhartono kepada wartawan pada kegiatan jumpa pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). 

Baca Juga:
IPC TPK Lepas Keberangkatan Ratusan Pemudik Gratis Bersama BUMN Pelindo 2024

Arif menjelaskan, waktu KPI pelayanan peti kemas yang terdiri dari receiving dan terminal dengan otoritas pelabuhan yakni 85 menit, sedangkan deliver waktunya 117 menit. 

"Ini adalah KPI yang disepakati semuanya, artinya di antara waktu tersebut merupakan hal yang wajar. Kami sedang simulasi, kalau seandainya melebihi KPI itu bakal kami beri kompensasi," tutur Arif. 

Baca Juga:
Kerahkan 10 Bus, IPC TPK Berangkatkan 500 Pemudik Gratis

Menurut Arif, hal itu juga menjadi catatan bagi operator untuk melakukan layanan bongkar muat barang secepatnya. 

Dia mencontohkan seperti pelayanan di restoran cepat saji, jika ada keterlambatan dalam memesan mananan akan diberikan voucher, begitupun nanti rrncananya ke depan di pelabuhan tersebut. 

Baca Juga:
IPCM Raih Kenaikan Laba Bersih Rp157,6 M, Lanjutkan Kerja Sama Bisnis dan Transformasi

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, para sopir kontainer di Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok mengeluhkan antrean bongkar muat yang kerap terhambat. 

Dari rekaman video yang dibuat Kepolisian saat melakukan sidak ke kawasan JICT pada Ahad (13/6/2021) siang, awalnya para sopir menyebutkan sudah tidak ada lagi pungutan liar alias pungli di kawasan tersebut. 

Meski tidak ada lagi pungli, para sopir kini mengeluhkan antrean bongkar muat yang kerap terhambat. 

Mereka pun harus menunggu beberapa jam untuk melakukan bongkar muat di kawasan JICT. 

"Alhamdullilah enggak ada, Pak (pungli). Tadi ngantre dari jam 10.00, cuma tadi penuh alatnya rusak. Tadi udah gerak, tapi alat rusak," ujar salah satu sopir di kawasan JICT.(fhm)