JICT Optimalkan Teknologi dan Digitalisasi Layanan Kepelabuhanan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 16/Jun/2021 16:52 WIB
Suasana di JICT Pelabuhan Tanjung Ptiok (dok) Suasana di JICT Pelabuhan Tanjung Ptiok (dok)

 


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) terus mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan di Tanah Air. 

Baca Juga:
Berkah Ramadhan, JICT Kembali Berangkatkan 550 Pemudik Gratis dan Santuni Ratusan Anak Yatim

Direktur Utama PT JICT Ade Hartono mengatakan, sebagai upaya mempercepat proses bongkar muat peti kemas, JICT memakai sistem yang canggih dan terintegrasi yaitu NGen. 

Sebagai bagian dari Hutchison Port, NGen dipakai di semua pelabuhan Hutchison Port Holding (HPH) di seluruh dunia. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla, Dit KPLP Melalui Pangkalan PLP Tanjung Priok Bantu Pengamanan Kongres Gerakan Pemuda Ansor di Kapal Pelni KM Kelud

"Sistem ini memungkinkan dilakukan remote atau ROC, sehingga bila terjadi masalah manpower di suatu 
pelabuhan, bisa di backup dari pelabuhan HPH yang lain," ujar Ade, Rabu (16/6/2021).

Layanan pelabuhan yang efisien merupakan salah satu kunci daya saing ekonomi. Karena itu JICT terus 
berusaha mengoptimalkan layanan berbasis pemanfaatan teknologi, digitalisasi dan didukung SDM 
terbaik.

Baca Juga:
IPC TPK Beri Pembekalan dan Pelatihan Kepada 50 Kader PKK dan IRT di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok

JICT kata dia juga merupakan Terminal Petikemas pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi ISPS Code di 
Indonesia.

"Artinya JICT dipercaya oleh internasional sebagai tempat bersandar kapal kapal luar negeri karena aman,” katanya.

Efisiensi di JICT sudah dimulai ketika pelanggan akan melakukan pembayaran biaya ekspor impor. 

Melalui penerapan sistem billing online di terminal JICT, yang telah terhubung dengan layanan online baik melalui aplikasi Web Billing (WEBI) maupun melalui Mobile Apps berbasis android, pengguna jasa tidak perlu datang ke pelabuhan. 

“Para pengguna jasa yang telah terkoneksi dengan WEBI 
maupun Mobile Apps tersebut dapat melakukan pembayaran melalui Bank Mandiri, BRI, BNI dengan 
menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM), mini ATM maupun internet banking,” imbuh Ade. 

JICT juga sudah dilengkapi JICT Auto Gate System (JAGS) untuk mengefektifkan penanganan peti kemas yang keluar masuk terminal menggunakan truk. 

Saat ini di JICT 12.000 truk telah terdaftar dan pihaknya telah mengeluarkan kartu Truck Identification (TID) kepada perusahaan truk untuk akses ke terminal. 

Sistem ini secara signifikan mampu mengurangi waktu transaksi di gerbang dan waktu tunggu di area parkir.

Menurut Ade, dengan adanya penerapan operasional yang efektif dan efisien, serta dilengkapi sistem yang mutakhir, terbukti mampu meningkatkan kapasitas penanganan tahunan terminal JICT menjadi 2,8 juta TEUs. 

Pada Mei 2021 arus peti kemas di JICT tercatat 807,239 TEUs. Hingga akhir tahun lalu, JICT merupakan pemegang 42% Market Share di Seluruh terminal petikemas Internasional di Tanjung Priok. 

"Terlepas dari kegiatan operasional, JICT cukup aktif dalam kegiatan Tanggung jawab sosial perusahaan, JICT memiliki 15 Rumah belajar yang memberikan kesempatan kepada anak anak putus 
sekolah di Jakarta untuk mendapatkan ijazah dan menyelesaikan sekolahnya," ungkapnya. (omy)