Kemenhub Bahas Peningkatan PNBP Kepelabuhanan dalam Bimtek

  • Oleh : Naomy

Rabu, 16/Jun/2021 19:20 WIB
Ditektur Kepalabuhanan Subagyo Ditektur Kepalabuhanan Subagyo

 

JAKARTA (BeritaTrans com) – Dalam rangka meningkatkan pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Perairan bagi Para Penyelenggara Pelabuhan di Indonesia. 

Baca Juga:
Ribuan Peserta Arus Balik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tinggalkan Semarang ke Jakarta

Bimtek yang difokuskan bagi para Penyelenggara Pelabuhan di Wilayah Kalimantan dibuka Direktur Kepelabuhanan Subagyo di Hotel Westin Jakarta (16/6/2021).

Subagyo mengatakan, Bimtek digelar sebagai bagian dari upaya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

Salah satunya melalui potensi Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), Terminal Khusus dan Bangunan di Atas Air.

“Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 2.000 TUKS, Terminal Khusus dan Bangunan di Atas Air yang telah terbangun dan beroperasi. Melalui para Penyelenggara Pelabuhan, diharapkan dapat melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pengelola TUKS, Terminal Khusus, dan Bangunan di Atas Air khususnya tekait kewajiban pembayaran PNBP Penggunaan Perairan yang merupakan komponen PNBP yang memiliki kontribusi sekitar 10,92% dalam meningkatkan jumlah PNBP Jasa Kepelabuhanan” urai Subagyo.

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran 2024 Dimulai Hari ini

Menurutnya, meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, saat ini pihaknya mendapatkan amanah untuk tetap mencapai target PNBP yang cukup besar melalui kegiatan jasa kepelabuhanan.

“Dengan besarnya target penerimaan PNBP Jasa Kepelabuhanan ini, tentunya menjadikan segenap jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk dapat mengoptimalkan pendapatan PNBP Jasa Kepelabuhan termasuk mengoptimalkan potensi PNBP yang ada di seluruh wilayah pelabuhan," ujarnya.

Oleh karena itu, Subagyo berharap melalui pelaksanaan Bimtek ini dapat mendukung dan mewujudkan peningkatan kemandirian bangsa dengan mengoptimalkan sumber pendapatan negara dari PNBP.

“Selain itu juga akan mewujudkan pelayanan pemerintah yang bersih, profesional, transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan pengelolaan PNBP agar lebih profesional, bertanggungjawab dan berkeadilan serta adanya ketertiban penyetoran PNBP sehingga penerimaan negara akan lebih optimal” katanya. 

Kasubdit Pelayanan Jasa dan Usaha Pelabuhan, M. Masyhud dalam laporannya mengatakan, maksud diselenggarakannya Bimtek guna memperkuat fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelabuhan termasuk melibatkan aparat pengawas intern pemerintah.

Dengan begitu, dapat meminimalkan kekeliruan perhitungan luasan sewa perairan dan pelanggaran atas keterlambatan atau tidak disetornya PNPB ke kas negara sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan PNBP.

“Bimtek kali ini difokuskan bagi para Penyelenggara Pelabuhan di Wilayah Kalimantan sebanyak 31 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut yang terdiri dari Kantor Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk wilayah lainnya” kata Masyhud. (omy)