Jengkel Pesawat Tak Diizinkan Mendarat, Gubernur Murad: Saya Bersama Menteri

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 19/Jun/2021 22:19 WIB
Foto:istimewa/iNews.id Foto:istimewa/iNews.id

MALUKU (BeritaTrans.com) - Pesawat yang ditumpangi Gubernur Maluku Murad Ismail tak diizinkan mendarat di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Malteng. Gubernur Murad pun jengkel atas sikap Bupati Maluku Tenggara (Malra) dan Wali Kota Tual lantaran peristiwa tersebut.  

Diketahui saat itu, Gubernur Murad Ismail bersama Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa. Peristiwa itu terjadi Kamis (17/6/2021) sore. 

Akibat insiden itu, Gubernur Murad dan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa terpaksa kembali ke Maluku. Murad dan Suharso baru kembali melanjutkan kunjungannya untuk meninjau Pelabuhan Tual, Maluku Tenggara, Jumat (18/6/2021).

Murad Ismail menilai, peristiwa tersebut akibat Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun dan Wali kota Tual Adam Rahayaan mati suri.

“Jika saja bupati dan wali kota saat itu inisiatif menyewa 100 motor ojek untuk menerangi sepanjang jalan bandara, saya bersama Menteri PPN dan Menteri KKP bisa tiba dan menginap di Kota Tual pada hari Kamis kemarin,” katanya, Jumat (18/6/2021).

Namun karena Wali Kota Tual dan Bupati Malra tidak punya inisiatif mengatasi kejadian itu, sehingga pesawat yang dijadwalkan tiba Kamis sore terpaksa ditunda. Penundaan tersebut juga berimbas tidak ikutnya Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono lantaran ada kegiatan dinas lainnya.

Menteri PPN dan Menteri KKP rencananya meninjau langsung keberadaan sarana dan prasarana di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun mengungkapkan, semua itu dilakukan demi keamanan dan keselamatan Gubernur Maluku serta Menteri PPN/Bappenas selaku pejabat negara.(amt/sumber:iNews.id)