Penjelasan Lengkap Duta Besar Timor Leste soal 20 ABK WNI Telantar di Kapal Tanker MT Ocean Star

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 22/Jun/2021 10:19 WIB
Foto:istimewa/kompas.com Foto:istimewa/kompas.com

KUPANG (BeritaTrans.com) - Video 20 Anak Buah Kapal (ABK) telantar dan hanya makan mi instan kering, beredar di media sosial.

Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste Sahat Sitorus, mengaku, telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, terkait nasib 20 anak buah kapal (ABK) Tangker MT Ocean Star asal Indonesia itu.

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

Sitorus menyebut, pada Minggu 20 Juni 2021, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili telah melakukan komunikasi dengan kapten kapal.

"Diperoleh informasi dari kapten kapal, seluruh kru kapal dalam keadaan sehat," ungkap Sitorus, saat dihubungi Kompas.com dari Kupang, Senin (21/6/2021) petang.

Baca Juga:
Pemulangan Jenazah ABK Wafat di Republik Fiji Difasilitasi Kemenhub

 

Kirimkan bahan makanan 

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah 3 Pelaut Alami Kecelakaan Kapal Terbalik di Korsel

Sitorus menjelaskan, kru kapal telah mendapat kiriman cadangan bahan makanan, air minum, air tawar dan bahan bakar dari agen kapal di Timor-Leste pada 17 Juni 2021.

Sehingga, lanjut dia, kru kapal sudah mulai dapat bekerja kembali.

Menurut Sitorus, persediaan logistik yang dikirimkan oleh agen kapal tersebut diperkirakan masih cukup untuk beberapa hari ke depan.

"Berkaitan dengan kondisi kapal, kapten kapal menyampaikan, dengan diterimanya pasokan bahan bakar, listrik kembali menyala normal sehingga dapat mengaktifkan mesin untuk memompa air keluar dari kapal," jelas Sitorus.

Dia mengatakan, posisi kapal saat ini masih parkir atau lego jangkar di kawasan pelabuhan Dili, ibu kota negara Timor Leste, sekitar dua kilometer dari dermaga pelabuhan.

Itu artinya, kata Sitorus, posisi kapal bukan berada di laut lepas.

Walaupun kapal tidak merapat ke dermaga, namun posisi kapal bisa terlihat jelas dari tepi pantai Dili.

"Kapal terpantau dalam kondisi stabil," ujar Sitorus.

 

Telah bertemu pihak kapal

Sitorus menuturkan, pada 18 Juni 2021, telah dilaksanakan pertemuan antara agen kapal MT Ocean Star dan perwakilan dari KBRI Dili.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan kru kapal berlangsung dalam suasana cair dan kekeluargaan.

Pihak agen kapal, berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembayaran gaji dan mengirimkan logistik secara berkala.

KBRI Dili kata Sitorus, akan terus memantau pelaksanaan komitmen agen tersebut.

"Pada hari yang sama, otoritas setempat juga telah melakukan inspeksi ke atas kapal," kata dia.

Kasus itu lanjut Sitorus, bermula pada 25 Mei 2021, nahkoda kapal menghubungi KBRI Dili dan menyampaikan permasalahan terkait ABK Kapal MT Ocean Star.

Mereka menyampaikan jika gaji ABK belum dibayar, kiriman logistik dan BBM dari agen kapal pun mulai tersendat.

Beberapa hari kemudian, stok logistik dan bahan bakar kapal telah habis.

Mengingat pasokan logistik dari agen kapal tidak kunjung tiba, KBRI Dili lalu mengirimkan bahan makanan dan air minum ke kapal sebanyak empat kali, yaitu tanggal 2 Juni, 5 Juni, 8 Juni dan 14 Juni 2021.

KBRI Dili bersama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan instansi-instansi terkait, akan terus berkoordinasi menangani permasalahan ABK WNI di Kapal Tanker MT Ocean Star.

"Dalam hal ini, KBRI Dili memprioritaskan untuk memberikan bantuan dan perlindungan semaksimal mungkin kepada para ABK WNI, terutama penyelesaian hak-hak para ABK," kata dia.

KBRI Dili juga terus berkoordinasi dengan otoritas Timor-Leste untuk mendorong penyelesaian permasalahan 20 ABK WNI ini.

Sebelumnya, sebuah video viral berdurasi 2 menit 20 detik yang menampilkan 20 orang anak buah kapal (ABK) Tanker MT Ocean Star asal Indonesia, ditelantarkan dan hanya makan mi instan, beredar di media sosial.

Dalam video itu, kru kapal mengaku, sedang berada di perairan negara Timor Leste.

Mereka ditelantarkan dan menahan lapar sehingga hanya makan mi instan kering saja.

"Saya dari kru MT Ocien Star, posisi sedang berada di Timor Leste saat ini pihak perusahaan kami telah menelantarkan kami dan kurang lebih sudah empat bulan tidak lagi memberikan gaji kepada kami," kata salah satu kru dalam video tersebut.(amt/sumber:kompascom.com) 

Tags :