KABUPATEN CIREBON (BeritaTrans.com) -  Pemerintah Kabupaten Cirebon minta agar para pelaksana pekerjaan proyek jalan benar-bener melihat aspek kualitas dan kuantitas. Tidak hanya dilihat dari waktu pekerjaannya saja.

Selama ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon menginginkan jalan di wilayahnya benar-benar berkualitas  baik.

“Hasil monitoring kita liat bersama semua pencapaian pengerjaan hampir 40 persen sudah selesai. Artinya sudah melebihi apa yang tetapkan,” kata Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si saat monitoring di Desa Pangkalan, Kecamatan Plered.

Ayu mengapresiasi kinerja yang dilakukan para pelaksana proyek di lapangan. Karena selama ini apa yang diharapkan sesuai perencanaan di lapangan.

“Kita lihat ruang jalan Pejambon – Watubelah. Dulu hanya bisa dilewati sepeda motor. Sekarang sudah bisa dibagi dua ruas. Kendaraan yang melintas nantinya bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Selain itu, ia menilai dengan adanya perbaikan jalan di Pejambon-Watubelah ini bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar.

“Sekarang harga tanah di sana sudah naik. Di situ juga ada Sport Center. Nanti ada Islamic Center dan juga ada sirkuit lalu lintas. Sehingga kalau ada event besar bisa menggunakan jalur tersebut dan bisa menghindari kemacetan,” kata Ayu.

Ia mengemukakan, kemajuan daerah salah satunya diukur dari infrastrukturnya. Dengan adanya jalan yang bagus aktivitas masyarakat menjadi lebih lancar. “Mobilitas masyarakat ikut kelihatan dan di situ bisa dilihat secara ekonomi sangat terasa bagi masyarakat Kabupaten Cirebon,” kata Ayu panggilan akrab Wahyu Tjiptaningsih, Kamis (24/06/2021).

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Ir. Iwan Rizki mengatakan, pihaknya menganggarkan Rp 29 miliar lebih untuk pengerjaan jalan di empat lokasi di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Ini anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 untuk pengerjaan ruas jalan Kertasemaya-Gegesik, Tonjong-Cilengkrang, Pejambon-Watubelah, dan Plumbon-Pangkalan. Keempat lokasi tersebut menelan anggaran Rp 29 miliar dengan target capaian panjang 9,7 kilo meter,” kata Iwan.

Iwan menjelaskan,  progres pekerjaan di lapangan sudah melampaui target yang diharapkan. Bahkan pada Minggu ke-10 para pelaksana sudah menyelesaikan lebih dari 20 persen pekerjaan.

Progres pelaksanaan cukup bagus. Ada yang sudah mencapai 70 persen. Namun demikian, Iwan mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dalam pekerjaan proyek jalan tersebut.

“Bukan masalah waktu saja  tetapi yang terpenting bagaimana kualitas dan kuantitas yang dilaksanakan oleh pelaksana di lapangan agar hasilnya tetap bagus dan bisa dirasakan masyarakat,” katanya seraya mengajak masyarakat  bersama-sama ikut mengawasi pelaksanaan proyek pekerjaan jalan.  (Taryani)