Akibat Cuaca Buruk, Pesawat Lion Nyaris Gagal Mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 29/Jun/2021 05:26 WIB
Ilustrasi angin kencang disertai petir.(Ist) Ilustrasi angin kencang disertai petir.(Ist)

PALANGKARAYA (BeritaTrans.com) - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 678 sempat tertahan di udara sekitar 20 menit karena keadaan cuaca buruk, Senin (28/6/2021) Sore.

Pesawat tersebut dengan penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng akan menuju ke Bandara Tjilik Riwut. Namun pada saat itu cuaca sangat buruk sehingga pesawat nyaris gagal mendarat.

Baca Juga:
Lion Air Layani Rute Lombok - Makassar Mulai 27 Maret

Eksekutif General Manager (EGM) Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Siswanto membenarkan kejadian tersebut.

“Sudah tiga kali mutar diatas langit karena saat akan mendarat keadaan cuaca sangat ekstrim,” kata Siswanto.

Baca Juga:
Pesawat Lion Air Surabaya-Jeddah Berputar-putar di Langit Binjai, Ternyata ini Penyebabnya

Dijelaskannya Siswanto, pilot pesawat langsung berusaha untuk menyelamatkan seluruh penumpang dengan cara mengambil tindakan yang apik untuk menunda pendaratan dan terus berkomunikasi dengan pihak menara bandara hingga akhirnya pesawat dapat mendarat dengan mulus.

Pesawat Lion JT 678 tersebut landing dengan bagus walaupun sempat Apporch pendekatan di RW34 arah Jalan Adonis wilayah lokasi Bandar Udara Tjilik Riwut dengan kondisi cuaca yang sangat buruk dengan angin kencang disertai petir dan diarahkan untuk mendarat dari RW16 Panarung.

Baca Juga:
Lion Air Resmi Terbangi Langit Ternate - Jakarta

“Landing Pukul 17.55 WIB dan pendekatan selama 15-20 menit yang seharusnya dijadwalkan Pukul 17.40 terpaksa harus tertunda,” jelas Siswanto.

Sementara itu, dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah Lian Andriyani menerangkan bahwa saat itu memang sedang dalam keadaan yang sangat buruk saat akan mendarat dengan kondisi ada angin kencang disertai petir.

“Sementara ini masih belum bisa memastikan arah angin yang berhembus hingga membuat pesawat komersil tersebut tertahan di atas saat akan mendarat,” kata Lian Andriyani.

Untuk berlawanan dan tidaknya saat ini belum tau karena posisi pesawat tepatnya dimana. Saat itu posisi hujan dan ada angin bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan rata-rata 10 sampai 15 knot,” tandasnya. (fh/sumber:borneo24)