GMF dan BIFA Teken Kerja Sama Perawatan dan Modifikasi Pesawat

  • Oleh : Naomy

Kamis, 01/Jul/2021 18:39 WIB
Hanggar GMF di Bali Hanggar GMF di Bali


TANGERANG (BeritaTrans.com) - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) teken nota kesepahaman kerja sama dengan PT Bali Widya Dirgantara (BIFA), perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan penerbang. 

Nota kesepahaman ini ditandatangani Direktur Utama GMF I Wayan Susena dan Direktur Keuangan BIFA Irma Damayanti Djohan di Hangar 4 GMF, Tangerang, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga:
Sepanjang 2022, GMF Raih Pendapatan Bersih USD238,7 Juta

Kerja sama GMF dan BIFA menurut Wayan, diinisiasi sejak tahun 2016. Tahun ini, sepakat untuk bersama menjajaki potensi perluasan kerja sama. 

"Di antaranya mencakup perawatan pesawat dan modifikasi, perawatan mesin, pelayanan logistik, kalibrasi tools, perbaikan komponen, hingga training dan on the job training (OJT)," urainya.

Baca Juga:
GMF Bersyukur Ada Perbaikan Kinerja pada Akhir Kuartal Tiga 2021

Perawatan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas perawatan GMF yang berada di Cengkareng maupun hangar baru di Denpasar. 

Irma menyampaikan rasa bersyukur GMF telah mendukung armadanya dengan support yang luar biasa.

Baca Juga:
GMF dan AP I Teken MoU Pemanfaatan Lahan Bandara Hasanuddin untuk Hanggar

"Kerja sama yang terjalin selama ini telah terlaksana dengan baik, sehingga ke depannya dapat dikembangkan lebih luas untuk mendukung core activity kami dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan penerbang," ungkapnya 

Hangar Denpasar sendiri telah mendapatkan approval DKPPU sejak diresmikan pertengahan tahun 2020 lalu dan merupakan salah satu upaya ekspansi bisnis GMF untuk menyasar pangsa pasar tipe pesawat B737, private jet, maupun general aviation yang banyak beroperasi di area Indonesia Timur dan Oceania.

Hingga saat ini, Hangar Denpasar sudah dapat melayani perawatan pesawat tipe B737 mulai dari perawatan ringan hingga c-check. 

Di samping itu, hangar ini juga akan difokuskan untuk menangkap peluang bisnis general aircraft dan private jet yang selama ini dinilai masih belum digarap secara optimal di area domestik.

“Diversifikasi produk ini akan terus kami maksimalkan untuk secara bertahap menjadikan GMF sebagai industri MRO terintegrasi di Indonesia,” ungkap Wayan.

Saat ini, BIFA yang mengoperasikan pesawat latih jenis Cessna 172 dan Piper PA-44 tersebut melakukan sebagian aktivitas perawatan armadanya di luar negeri.

Oleh karena itu, kehadiran fasilitas perawatan pesawat yang berdekatan dengan pusat pelatihan dan pendidikan penerbang ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengerjaan perawatan pesawat di dalam negeri, serta menekan biaya operasional operator penerbangan. 

“Kedekatan lokasi antara hangar baru GMF dan fasilitas pelatihan BIFA menawarkan kemudahan akses dan memungkinkan perawatan pesawat dilakukan secara lebih efisien,” imbuh dia. 

Ke depannya, tindak lanjut kerja sama akan diwujudkan dengan pengembangan kapabilitas serta eksplorasi atas potensi kerja sama yang dapat digarap bersama. (omy)