AS Sumbang 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke Indonesia

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 03/Jul/2021 18:42 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penasehat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan hari Jumat (2/7/2021) mengatakan akan menyumbangkan empat juta dosis vaksin Moderna untuk Indonesia. 

Hal ini disampaikannya dalam pembicaraan telpon dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sebagaimana pernyataan tertulis Gedung Putih. 

Baca Juga:
Menhan Teken MoU Pembelian 24 Pesawat Tempur F-15EX dari AS

“Mr. Sullivan menggarisbawahi dukungan Amerika pada rakyat Indonesia yang sedang melawan lonjakan kasus Covid-19. Mr Sullivan mengatakan Amerika akan menyumbangkan empat juta dosis vaksin Moderna pada indonesia dan akan dikirimkan sesegera mungkin melalui COVAX,” demikian petikan pernyataan yang diterimaVOA pada hari Sabtu (3/7/2021).


Reuters mengutip pertanyaan tersebut melaporkan bahwa kedua pejabat itu juga membahas rencana AS untuk meningkatkan bantuan sebagai upaya menanggapi Covid-19 Indonesia yang lebih luas, kata pernyataan itu. 

Baca Juga:
2 Anjing Naik Pesawat Kelas Bisnis dari AS ke Singapura, 17 Jam di Penerbangan

“Sullivan menyoroti pentingnya posisi pemerintahan Biden-Harris di Indonesia, Asia Tenggara dan mengakhiri pandemi secara lebih luas dan menjanjikan dukungan berkelanjutan dan keterlibatan tingkat tinggi,” kata pernyataan itu. 

Lewat Twitter, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membenarkan pembicaraan telpon itu dan bantuan vaksin yang akan diberikan Amerika.“Kami gembira dengan pembicaraan telpon yang baik dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Jack Sullivan (2/7). Sangat menghargai keputusan pemerintah Amerika yang akan menambah satu juta dosis vaksin bagi Indonesia.” 

Baca Juga:
Gegera Badai Petir di Texas, Ribuan Penerbangan Dibatalkan

Pemerintah Indonesia sedang berjuang melawan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia. Indonesia telah mencatat 25.830 kasus dan 539 kematian pada hari Jumat (2/7). 

Pemerintah saat ini sebagian besar mengandalkan vaksin dari Sinovac Biotech dari China, tetapi telah berupaya meragamkan sumber pasokan. 

Penny K. Lukito, Kepala Badan Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan Jumat (2/7), pihaknya mengizinkan vaksin Moderna untuk penggunaan darurat.


Botol dengan stiker bertuliskan, "Hanya vaksin/Injeksi Covid-19/Coronavirus" dan jarum suntik medis terlihat di depan logo Moderna yang ditampilkan dalam ilustrasi, 31 Oktober 2020. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic) 

Washington telah bersaing dengan Beijing untuk memperdalam pengaruh geopolitik melalui diplomasi vaksin. Meskipun mereka mengatakan tidak berbagi vaksin untuk mendapatkan bantuan atau mengekstraksi konsesi, tetapi untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri pandemi. 

Pemerintahan Biden berjanji bulan lalu untuk membagikan 80 juta vaksin buatan AS secara global di tengah kekhawatiran kesenjangan tingkat vaksinasi antara negara maju dan berkembang. 

AS juga telah mengumumkan rencana untuk menyediakan vaksin ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Laos, Papua Nugini, dan Kamboja. 

AS mengatakan akan membeli 500 juta vaksin Pfizer/BioNTech untuk dibagikan ke Uni Afrika dan 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. (fh/sumber:VOA/Reuters)