Menparekraf Dukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Padat Karya Restorasi Terumbu Karang 2021

  • Oleh : Naomy

Rabu, 07/Jul/2021 12:45 WIB
Salah satu kekayaan alam terumbu karang Salah satu kekayaan alam terumbu karang


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung penuh program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang atau yang disebut Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) 2021.

Ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian masyarakat yang sangat terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

“Kami tentunya dari sisi produk wisata dan penyelenggaraan kegiatan events sangat mendukung. Kami mencatat ada peningkatan secara signifikan terhadap minat wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata selam, dan kami sudah menyusun panduan safety dan environmental sustainability-nya,” urai Menparekraf, dalam Rakor Program PEN Restorasi Terumbu Karang, secara daring, di Jakarta, Selasa (6/7/2021).

Program ICRG pertama kali diluncurkan pada tahun 2018 dan tahun lalu mendapatkan dana PEN, diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta mendapat dukungan dari berbagai kementerian/lembaga terkait.

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

Pada rakor yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menparekraf didampingi Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar, serta turut dihadiri; Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Menteri Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh Plt. Dirjen PRL, Hendra Yusran Siry; Jaksa Agung, Burhanuddin; Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI, Yudo Margono; dan Gubernur Provinsi Bali, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali; serta lembaga terkait.

Kegiatan restorasi ekosistem terumbu karang 2021 kata dia akan menyasar tiga lokasi di destinasi prioritas yaitu Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang serta enam lokasi wisata bahari.

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

"Yaitu Kepulauan Seribu – DKI Jakarta, Kepulauan Spermonde – Sulawesi Selatan, Wakatobi – Sulawesi Tenggara, Tanjung Kelayang – Bangka Belitung, Pulau Weh – Sabang, dan Raja Ampat – Papua Barat. Program ini diproyeksi dapat menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja," urai Menparekraf.

Nantinya juga akan melibatkan generasi-generasi muda yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam program keberlanjutan lingkungan.

Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Pemprov Bali, KKP terkait program ICRG ini, karena banyak sekali membantu sebagian yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Luhut menjelaskan, untuk pengelolaan berkelanjutan terumbu karang ICRG, diperlukan suatu lembaga pengelola yang memiliki pendanaan berkelanjutan pada program payment for ecosystem services. Program PES ini merupakan kajian sustainable financing dengan pilot project di perairan Nusa Dua.

“Sebagai contoh, untuk lokasi Nusa Dua nilai PES untuk wisatawan nusantara 25 ribu orang per-hari sedangkan wisatawan asing 35 ribu orang per-hari,” katanya. 

Menurutnya, karena ini banyak potensi wisatanya, dia mohon kepada Menparekraf untuk betul-betul terlibat dalam pengawasannya.

Pada kesempatan itu, Menteri KKP diwakili oleh Plt. Dirjen PRL, Hendra Yusran Siry menjelaskan, pihaknya memerlukan kajian akademis yang meliputi kesesuaian ruang, lokasi penempatan dan kebutuhan perluasan area registrasi. 

“Berkaitan dengan sumber material untuk menentukan tingkat kesulitan, apakah nanti ICRG ini akan ditempatkan di pulau atau di daratan yang lebih bisa dijangkau. Kemudian, pascapendampingan juga perlu dilakukan, karena kondisi Covid-19 cukup tinggi, masalah mobilisasi kerumunan masa perlu menjadi pertimbangan, agar dalam pelaksanannya tidak menyalahi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI, Yudo Margono mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan kapal-kapal x-KRI untuk dimanfaatkan sebagai terumbu karang dan sekaligus sebagai artifical reef atau wreck dive di Nusa Dua, Bali dan Kepulauan Seribu.

Kemudian, Jaksa Agung, Burhanuddin, menuturkan, dalam pengimplementasian program ICRG ini harus memenuhi empat hal. Yaitu prinsip itikad baik dan tidak ditemukannya niat jahat dalam pelaksanaan kegiatan, kepentingan masyarakat terpenuhi atau terlayani, tidak menikmati dan atau menguntungkan diri sendiri, serta tidak ada kerugian negara.

“Saya pastikan kepada teman-teman pelaksana untuk tidak akan ragu dan tidak akan berurusan dengan hukum apabila memastikan empat hal tersebut terpenuhi,” tuturnya. (omy)