PPKM Darurat, Penumpang Angkutan Jalan dan Penyeberangan Merosot Tajam

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 09/Jul/2021 12:10 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat memasuki hari ke tujuh, penumpang angkutan jalan dan penyeberangan dilaporkan merosot tajam. 

Baca Juga:
Kemenhub Pastikan Berantas Praktik Travel Gelap

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan, pesan Presiden melalui Koordinator PPKM Menko Marves, penurunan mobilitas ditargetkan 30-50 persen.

"Dari sisi transportasi kita terus berupaya agar target tersebut tercapai," ujar Adita di Jakarta, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga:
Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Masih Tinggi

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengemukakan, PPKM darurat Jawa dan Bali telah memberi dampak penurunan pergerakan bus dan penumpang.

"Di Terminal Pulogebang rata-rata 124 pergerakan bus setiap harinya dan menjadi 86 bus atau turun 30%," jelas Dirjen Budi.

Baca Juga:
H+4 Lebaran,1,2 juta Orang Terpantau Gunakan Angkutan Umum

Kemarin hanya 60 kendaraan saja dari Terminal Pulogebang. Di sana juga sudah disediakan fasilitas tes rapid antigen dan sentta vaksinasi.

Dengan begitu maka bagi masyarakat yang mendesak bepergian dapat memenuhi persyaratan dengan lengkap.

"Kemarin yang berangkat (dari Terminal Pulogebang) hanya tujuh orang," ungkapnya.

Sedangkan pada angkutan penyeberangan yang tersibuk yakni Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk terjadi penurunan penumpang 30%. Tol Jakarta-Cikampek turun 20-30% per hari.

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menambahkan, dari sisi penumpang kereta api. Untuk Kereta rel listrik (KRL) Commuter Jabodetabek telah terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 28 persen.

Jumlah ini diharapkan dapat terus menurun hingga akhir masa PPKM Darurat 20 Juli 2021. (omy)