Pool Bus Sinar Jaya Sepi Penumpang karena PPKM Darurat

  • Oleh : Redaksi

Senin, 12/Jul/2021 17:48 WIB
Pool bus Rosalia Indah di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/7/2021). Pool bus Rosalia Indah di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Suasana pool bus PO Sinar Jaya, Cibitung, Jawa Barat, sepi dengan aktivitas penumpang pada hari PPKM Darurat ke sembilan pada Senin (12/7/2021). 

Di dalam pool tampak banyak bus yang terparkir tidak diberangkatkan karena tidak ada penumpang. Barisan buus tersebut yang terparkir berada di jalur keberangkatan. 

Baca Juga:
Momen Libur Isra Miraj, Penumpang Bus Handoyo dari Bekasi Tak Alami Peningkatan

Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id pada diang ini, hanya terlihat beberapa karyawan Sinar Jaya tengah duduk-duduk, mereka akan menanti kedatangannya feri. 

Berbeda dari beberapa hari sebelum PPKM Darurat, Pool tanpak disibukkan mudik bus dan banyak feri yang menanti datang ke sejumlah daerah. 

Baca Juga:
Minggu Sore, Penumpang Masih Serbu Loket Tiket Bus Sinar Jaya di Terminal Bekasi

Deretan kursi tunggu yang dipersiapkan juga untuk jarak fisik atau jaga jarak juga tidak ada yang menempati.

Baca Juga:
Ramai Gaes! Penumpang Serbu Loket Tiket Bus Sinar Jaya di Terminal Bekasi

Beberapa calon penumpang merasa keberatan dengan adanya syarat perjalanan untuk dapat ke luar daerah. 

Di temui oleh BeritaTrans.com dan Aksi.id seorang penumpang bernama Arie, dia tidak memiliki sejumpah perstyaratan perjalanan, karena dia baru mengetahui aturan syarat perjalanan saat ini. 

"Permasalahannya saya ini rakyat kecil, dan tidak tahu bagaimana supaya dapat vaksin gratis, kalau dihitung-hitung, lebih besar biaya untuk perantara jalan nya daripada harga tiket bus nya, harga rapid dan vaksin hampir Rp.500 ribu, sedangkan tiket bus Rp. 145 ribu, memangnya ini bisa di pakai terus?" Ujar Arie Kepada BeritaTrans.com. 

Di sisi lain kebijakan penyebaran ini memang dibuat oleh pemerintah untuk menekan virus Covid-19, agar masyarakat diam di rumah dan tudak perkotaan, namun ada saja masyarakat yang tidak mengambil pusing, dan tidak mematuhi peraturan pemerintah ini.(bagas)