Kemenhub Siapkan Kapal Pelni jadi Tempat Isoman Apung Warga Makassar Terpapar Covid-19

  • Oleh : Naomy

Kamis, 15/Jul/2021 07:32 WIB
Kapal Pelni KM Umsini siap dijadkan tempat isoman di Makassar Kapal Pelni KM Umsini siap dijadkan tempat isoman di Makassar

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Kementerian Perhubungan mendukung penanganan kasus Covid-19 yang meningkat di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan menyiapkan kapal Pelni jadi tempat isolasi mandiri para pasien penderita Covid-19 yang bergejala ringan. 

Baca Juga:
Mantap, Pelindo Jasa Maritim Sediakan Bus Gratis untuk Angkut Pemudik yang Balik Ke Makassar

Hal ini dilakukan dalam rangka membantu Pemkot Makassar menyusul tingginya angka kasus positif Covid-19 dan terbatasnya ruang perawatan di Makassar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo menjelaskan, penyediaan kapal ini merupakan tindak lanjut dari usulan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. 

Baca Juga:
Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Peserta Arus Balik Sepeda Motor Gratis dengan KM Dobonsolo Dilepas Dirlala

"Kemenhub telah memberikan izin dan telah berkoordinasi dengan Pelni terkait penyediaan kapal. Selanjutnya, terkait operasional isolasi dan penyediaan nakes akan dikoordinasikan oleh Pemda setempat," tuturnya di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Dia mengungkapkan, Pelni menyiapkan kapal penumpang KM. Umsini untuk isolasi apung yang telah tiba Rabu (14/7/2021) di Makassar.  

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

Kapal tersebut saat ini tengah berhenti beroperasi sementara waktu (port stay) karena adanya PPKM Darurat. Memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 1.995 unit. 

Untuk pelaksanaan isolasi mandiri ini, maka digunakan maksimal 50 persen dari kapasitas total yaitu sebanyak 868 unit dengan 68 unit di antaranya untuk nakes. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Capt. Antoni Arif Priyadi menambahkan, penyediaan kapal untuk isolasi apung ini masih dalam tahap persiapan. 

"Beberapa aspek yang tengah disiapkan untuk isolasi apung ini salah satunya adalah penetapan status kapal sebagai tempat isolasi mandiri oleh Ditjen P2P Kementerian Kesehatan," ungkapnya. 

Sedang dipersiapkan juga terkait jangka waktu pelaksanaan, posisi kapal sandar/berlabuh. 

Adapun fasilitas isolasi apung terdiri dari tempat tidur, kru kapal, alat kesehatan, APD untuk kru kapal, tenaga kesehatan, tenaga keamanan, konsumsi, dan penanganan limbah medis. 

"Saat ini untuk kru kapal yaitu hanya ABK inti dan proses rotasi setiap dua minggu sekali," ujar Capt. Antoni.

Kapal untuk isolasi apung ini dalam posisi tidak berlayar tetapi berlabuh di sekitar Pulau Lae Lae. 

Lokasi tersebut dipilih guna memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian logistik dan obat-obatan bagi pasien yang berada di kapal.

"Nantinya akan dilakukan juga monitoring kesehatan nakes dan kru yang bertugas secara berkala. Setiap rolling, mereka akan dilakukan test RT-PCR terlebih dahulu," imbuh dia. 

Sebagai informasi, rencana pemanfaatan kapal untuk isolasi mandiri bagi penderita Covid-19 juga akan dilaksanakan di Lampung. 

"Saat ini prosesnya masih dalam tahap koordinasi dengan Gubernur Lampung dan pihak terkait lainnya," pungkas Capt. Antoni. (omy)