JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kondisi pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 berdampak signifikan terhadap industri transportasi tak terkecual yang dirasakan juga oleh layanan angkutan penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry.

Namun, perseroan terus berupaya untuk melakukan efisiensi demi menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Direktur Keuangan IT dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan mengatakan, meski kondisi pemulihan industri transportasi dan pasar modal di Indonesia di kuartal II-2021 belum kembali mencapai kondisi normal jika dibandingkan dengan tahun 2019.

"Proyeksi pertumbuhan usaha dan pasar modal di kuartal II-2021 ini justru meningkat dibandingkan dengan kuartal II- 2020," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/7/2021). 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyebutkan, pihaknya lebih selektif dalam alokasi anggaran selama masa pandemi ini.

"Kalau menjadi banyak penghematan tidak juga, namun ada seperti saat ini kita enggak mengeluarkan snack karena media gathering nya secara virtual," kelakar Ira.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Pihaknya melakukan pengeluaran anggaran untuk pengembangan atau investasi yang dapat memberikan kepastian lebih cepat.

Misalnya ada proyek yang nilai investasinya dapat menguntungkan satu bulan dan ada yang tiga tahun baru ada. Maka pihaknya akan memilih mengeluarkan investasi yang menghasilkan dalam satu bulan.

Terkait banyaknya karyawan yang diterapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) ditambahkan Djunia tidak berarti banyak efisiensi.

"Karena kami juga ingin teman-teman juga sehat maka kami support dengan suplemen dan lain sebagainya untuk menunjang agar bekerja tetap dalam kondisi sehat," ucapnya. (omy)