Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) - Ratusan warga Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat terpaksa harus bekerja keras dan mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk meninggikan lantai rumah dan teras.
Peninggian lantai dan teras dilakukan agar rumah-rumah mereka terhindar dari jangkauan banjir rob atau naiknya air laut ke darat. Banjir rob telah lama menyengsarakan masyarakat di dua desa itu.
Bertahun-tahun masyarakat merasakan repotnya tatkala menghadapi banjir rob. Bencana lingkungan itu datang menggenangi permukiman warga mulai sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Mencapai puncaknya pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Dan sekitar pukul 21.00 WIB air rob berangsur-angsur surut.
Ketika rob datang, masyarakat terpaksa harus bekerja keras. Memindahkan perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu, triplek atau besi ke tempat yang lebih aman.
Ini dilakukan agar perabot rumah tangga tadi tidak terendam air. Perabot rumah tangga yang sering terendam air akan cepat rusak.
“Tolong tanggulangi rob di Desa Eretan Wetan ini,” ujar seorang pria paruh baya yang tengah duduk di teras rumah.
Kata dia, jika rob datang lantai teras tergenang. Padahal sudah ditinggikan sekitar 20 Cm dari ketinggian sebelumnya.
Jalan lingkungan yang sudah dibeton pun sebagian terendam rob. Sebagian warga sudah meninggikan lantai rumah dan teras supaya tidak terendam.
Untuk meminimalisir dampak rob, ujar Surya, 52, salah satu langkah yang dilakukan adalah membuat tanggul kali Eretan, khususnya di sekitar muara.
Kali Eretan merupakan wilayah perbatasan antara Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Muara kali Eretan ini belum memiliki tanggul.
Sehingga jika rob datang, aliran air di kali Eretan di bagian muara terdorong ombak. Akibatnya air kali Eretan dan air laut sama-sama meluber ke permukiman warga.
Jika kali Eretan khususnya di muara sudah dibuatkan tanggul, dengan ketinggian yang mencukupi, maka air laut dan air kali itu diharapkan tidak luber ke darat.
Selain membuat tanggul kali Eretan, katanya kali Eretan juga sudah saatnya dikeruk.
Kondisi kali Eretan saat ini sudah dangkal. Penyebabnya karena faktor sedimentasi atau pelumpuran air kali ditambah masuknya pasir laut yang terbawa ombak.
Di Kecamatan Kandanghaur, bencana rob selain menerjang dua desa yakni Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, juga menimpa Desa Kertawinangun.
Puluhan hektar lahan sawah yang semula ditanami padi oleh petani sekarang telah tergenang seperti kolam. Kondisi itu sulit ditanami padi. (Taryani)