Umrah Dibuka 10 Agustus, Kemenag Terus Jalin Komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi

  • Oleh : Dirham

Rabu, 28/Jul/2021 09:38 WIB
Jemaah Indonesia di Masjid Nabawi Madinah. Jemaah Indonesia di Masjid Nabawi Madinah.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah Arab Saudi akan membuka pintu untuk jemaah umrah dari sejumlah negara. Pembukaan umrah itu rencananya akan berlangsung pada 10 Agustus 2021 atau 1 Muharam 1443 Hijriah.

Menanggapi hal ini, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi mengungkapkan, saat ini Indonesia masih fokus dalam penanganan pandemi covid-19.

Baca Juga:
Ibadah Umrah Dibuka, Masa Berlaku Visa Kini Jadi 3 Bulan

Jika kasus ini berhasil ditekan, dia memastikan akan berimbas baik terhadap penyelenggaran umrah.

"Pemerintah saat ini fokus menangani pandemi Covid-19. Insya Allah, jika pandemi terkendali, itu juga akan berdampak pada proses penyelenggaraan umrah, bahkan hajj 1443 H," jelas Khoirizi di Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga:
Sudah Dibuka Arab Saudi: DPR Minta Pemerintah Segera Tindaklanjuti Teknis Pelaksanaan Umrah Bagi Jemaah Indonesia

Dia juga menjelaskan pihaknya saat ini terus menjalani komunikasi pada Arab Saudi. Mulai dari perwakilan Indonesia di Riyad, Jeddah hingga Dubes Saudi di Jakarta.

"Kami juga akan terus menjalin komunikasi dengan pihak Saudi, baik melalui perwakilan Indonesia di Riyad dan Jeddah, maupun melalui Dubes Saudi di Jakarta," sambungnya.

Khoirizi mengaku sudah mengetahui adanya edaran dari Arab Saudi berikut sejumlah persyaratan yang ditetapkan.

Menurutnya, Kemenag dalam waktu dekat akan membahas edaran tersebut dengan Kemenkes, Kemenlu, Satgas Pencegahan Covid, Kemenhub, dan juga asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

"Edaran Saudi akan kita bahas bersama dengan para pihak agar ada pemahaman yang sama, baik yang berkenaan kebijakan penerbangan internasional di Saudi, maupun yang terkait langsung dengan kebijakan penyelenggaraan umrah," jelasnya.

Kesepahaman Pihak Terkait

Khoirizi menilai, kesepahaman para pihak penting agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual. Selain membahas edaran Saudi, rapat bersama para pihak juga akan membahas sejumlah hal antara lain: menyusun skema vaksinasi + booster, serta skema pemeriksaan PCR jemaah umrah.

Ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi ada jemaah negatif Covid saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi.

"Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan, meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di Tanah Air. Semoga Herd Immunity di Indonesia juga segera terwujud," ungkapnya.

Khoirizi menambahkan, pihaknya akan membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk juga asosiasi PPIU, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443H.

Pemerintah, lanjut Khoirizi, terus berusaha untuk menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya, antara lain mempercepat proses vaksinasi. Hal ini juga harus dibarengi dengan peran serta masyarakat dan semua pihak untuk mendukung regulasi yang diterapkan.

"Mari patuhi protokol kesehatanndan disiplin 5M sebagai ikhitiar memutus mata rantai penularan virus ini," tandasnya. (ds/sumber Merdeka.com/Liputan6.com)

 

Tags :