WN Australia Pulang Kampung Naik Kapal Phinisi dari Indonesia

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 29/Jul/2021 10:06 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejumlah warga Australia yang berada di Indonesia dilaporkan rela merogoh kocek hingga Rp37 juta agar bisa pulang ke kampung halaman menggunakan kapal phinisi. 

Para warga Negeri Kanguru itu rela membayar mahal ongkos pulang demi menghindari krisis penularan virus corona (Covid-19) yang terus memburuk di Indonesia. 

Baca Juga:
Selama 6 Hari, KPLP Tingkatkan Kemampuan Hadapi Insiden Keamanan Maritim dalam Kegiatan MSDE di Australia

Sebagaimana dilansir The Australian, Rabu (28/7), seorang warga Australia yang memiliki usaha biro perjalanan wisata laut di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Brendan Nuir, menyatakan dia diminta membantu memulangkan sesama warga Negeri Kanguru dari Indonesia. 

Bahkan menurut dia para rekan senegaranya itu tidak segan merogoh kocek biaya perjalanan hingga AU$3500 (sekitar Rp37 juta) untuk satu orang menggunakan kapal phinisi miliknya kembali ke Australia. 

Baca Juga:
Indonesia-Australia Kerja Sama Tingkatkan Keselamatan Maritim dan Inspeksi Kapal

Padahal waktu tempuh perjalanan laut dari Kupang menuju Darwin, Australia mencapai 67 jam. 

Brendan kini menjadi salah satu tumpuan bagi rekan senegaranya untuk bisa pulang ke Australia ketimbang harus menunggu di Indonesia di tengah situasi yang karut-marut seperti saat ini. 

Baca Juga:
Bakamla RI Gelar Workshop Intelijen bersama Australia Border Force

"Tahun lalu ada beberapa orang yang ingin menyewa kapal saya untuk pulang ke Australia, tetapi pemerintah Indonesia tidak memberikan izin. Sekarang kami tinggal menunggu izin dari Darwin apakah dibolehkan datang. Cuma itu hambatan kami saat ini," kata Brendan. 

Pilihan menumpang kapal milik Brendan atau menyewa pesawat pribadi menjadi jalan terakhir bagi sebagian besar warga Australia yang bermukim di Indonesia untuk pulang kampung. Sebab, sejumlah maskapai dunia juga menolak terbang ke Indonesia akibat lonjakan kasus Covid-19. 

Bahkan antrean untuk menunggu giliran diberangkatkan sudah cukup padat. 

Hal itu juga menjadi celah bisnis bagi segelintir kalangan yang memanfaatkan situasi. Pengelola pesawat sewaan terus menaikkan harga tiket bagi para ekspatriat yang ingin segera pulang dari Indonesia. 

Sementara itu, Charlie Knoles dan sang istri, Liddy Arens, beserta ketiga anak mereka juga sedang berupaya bisa segera pulang ke kampung halaman mereka di Perth. Namun, ternyata hal itu tidak mudah karena harga tiket pesawat sewaan dari Indonesia terus melambung. 

"Kami punya teman sesama warga Australia di sini yang pulang dengan menyewa pesawat pribadi, tetapi harga tiketnya naik terus," kata Knoles yang membuka praktik meditasi di Bali, seperti dilansir ABC Australia. 

Knoles dan sang istri terinfeksi Covid-19 pada tahun lalu. Kini mereka cemas dengan kondisi ketiga anak mereka, di mana salah satunya, mengidap asma, jika tinggal lebih lama di Indonesia. 

Akhirnya Knoles dan istri yang sudah lima tahun bermukim di Bali memilih mengirim anak sulung mereka ke AS yang dinilai lebih aman dan terjamin. 

"Harga tiket untuk satu orang mencapai AU$7000 (sekitar Rp74 juta). Uang kami tidak cukup membayar tiket sekali jalan ke Perth untuk lima orang," kata Knoles. 

Sejak penularan Covid-19 di Indonesia terus memburuk, sejumlah negara seperti Jepang hingga Arab Saudi telah mengimbau warganya yang ada di Tanah Air untuk pulang.(fhm/sumber:CNN)