Kinerja Pelindo I Positif di Semester I, Bongkar Muat Peti Kemas Naik 10,79%

  • Oleh : Naomy

Selasa, 10/Agu/2021 18:39 WIB
Kinerja Pelindo I positif di Semester I Kinerja Pelindo I positif di Semester I


MEDAN (BeritaTrans.com) - Semester 1 tahun 2021, Pelindo I berhasil tumbuhkan kinerja positif.

Bongkar muat peti kemas tercatat sebanyak 717.030 TEUs (twenty-foot equivalent unit), tumbuh 10,79 persen dibandingkan dengan capaian semester I tahun 2020 sebesar 647.172 TEUs.

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Terima Kunjungan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Arus peti kemas internasional mencapai 291.016 TEUs, naik 3,18 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 282.039 TEUs. 

Arus peti kemas domestik pada semester I tahun ini sebanyak 426.014 TEUs, naik 16,67 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 365.133 TEUs.

Baca Juga:
Ciptakan Pengemudi Truk Berperilaku Aman dan Tertib, Di Program TJSL Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Gelar Training Safety Truck Driving

“Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, Pelindo I bersyukur tetap mampu mencatatkan kinerja positif pada semester satu 2021. Misalnya, arus peti kemas mampu tumbuh 10,79 persen di semester satu tahun ini jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2020. Hal ini tentu banyak didorong oleh distribusi logistik di terminal-terminal peti kemas milik Pelindo I," urai Direktur Utama Pelindo I Prasetyo, Selasa (10/8/2021). 

Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan merupakan terminal peti kemas terbesar Pelindo I. Pelabuhan Kuala Tanjung yang baru beroperasi pada pertengahan 2019 juga mengalami pertumbuhan signifikan pada 2020 hingga semester satu 2021 juga menunjukkan tren kinerja yang positif. 

Baca Juga:
Terapkan TJSL, Pelindo II Regional Tanjung Priok Serahkan Bantuan untuk Palestina

Senada dengan pertumbuhan arus peti kemas yang meningkat, menurutnya, arus kapal dan barang di pelabuhan-pelabuhan milik Pelindo I juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. 

Kunjungan kapal sebanyak 29.392 call, tumbuh 7,25 persen dari capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebanyak 27.404 call. Hal tersebut setara Pelindo I melayani kunjungan kapal dengan total volume angkutan sebesar 105.593.658 Gross Tonnage (GT), naik 36,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 77.406.756.

“Alhamdulillah capaian pada semester satu tahun ini lebih bagus dari periode yang sama 2020. Arus barang selama semester satu 2021 sebesar 10.572.958 Ton, meningkat 13,38 persen dari arus barang pada capaian semester I 2020 yang sebesar 9.325.105 Ton. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah barang ekspor-impor dan bongkar muat barang antar pulau di sejumlah pelabuhan Pelindo 1,” urai Prasetyo.

Kenaikan arus barang disebabkan oleh naiknya jumlah barang ekspor untuk sejumlah komoditas seperti cangkang di Pekanbaru, crude palm oil (CPO) di Lhokseumawe, karet di Belawan, serta palm kernel expeller (PKE) di Dumai dan Belawan.

Jumlah barang impor di Cabang Belawan juga mengalami peningkatan, seperti komoditas metal coil, gula pasir, equipment material, dan pupuk. Bongkar muat antar pulau juga mengalami peningkatan seperti peningkatan komoditas aspal curah di Lhokseumawe; batubara, kayu, dan CPO turunannya di Belawan, serta batu granit di Tembilahan.

Prasetyo mengemukakan, sebagian besar pelabuhan Pelindo I menghadap langsung ke Selat Malaka, sehingga menjadi keunggulan tersendiri. Selat Malaka merupakan jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia yang setiap tahunnya dilewati sekitar 120.000 kapal, dan selat ini dikenal sebagai jalur lalu lintas pelayaran tersibuk di dunia.

“Ada tiga pelabuhan yang dikelola Pelindo I yang berpotensi besar untuk menyerap pasar pelayaran di Selat Malaka, yaitu Kuala Tanjung, Belawan, dan Dumai. Ketiga pelabuhan ini sudah memenuhi standar internasional terkait lokasi, kedalaman kolam pelabuhan, serta fasilitas infrastruktur pokok lainnya," bebernya. 

Kuala Tanjung dalam pengembangannya ke depan akan menjadi salah satu future port dari Pelindo I.

Untuk mewujudkan rencana besar tersebut, pihaknya mengakselerasi pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE) yang terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi yakni kawasan pelabuhan dan kawasan industri. 

Kuala Tanjung PIE direncanakan akan menjadi Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub, artinya bahwa logistic and supply chain business yang dari dan menuju Indonesia harapannya terpusat di Kuala Tanjung terlebih dahulu.

Kawasan pelabuhan ini rencananya dikembangkan hingga 58 hektar, yang terintegrasi dengan kawasan industri dimana dalam rencana ultimate memiliki total luasan pengembangan mencapai 3.400 hektar.

Pelindo I berupaya untuk terus beradaptasi dengan situasi pandemi yang berlangsung lebih dari selama satu setengah tahun terakhir. 

"Digitalisasi pelabuhan terus kami lakukan untuk mempermudah pengguna jasa mengakses layanan kami terlebih lagi di masa pembatasan mobilitas di masa pandemi. Pelindo I optimistis kinerja perseroan akan terus tumbuh positif hingga akhir tahun,” pungkas Prasetyo. (omy)