Pengemudi Ini Keluhkan Penghasilan Anjlok Selama PPKM: Bantuan Nggak Dapat, Biaya Anak Sekolah Masih Nunggak

  • Oleh : Bondan

Jum'at, 13/Agu/2021 13:27 WIB
Bus Gumarang Jaya di Terminal Induk Kota Bekasi, Jum`at (13/8/2021). Foto: BeritaTrans.com. Bus Gumarang Jaya di Terminal Induk Kota Bekasi, Jum`at (13/8/2021). Foto: BeritaTrans.com.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Diperpanjangnya kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 16 Agustus 2021. Nasib sebagian pengemudi bus antarkota antarpropinsi (AKAP) semakin merana.

Salah satunya, Dain, pria asal Padang, Sumatera Barat ini merupakan pengemudi bus antarpulau Gumarang Jaya rute PP Bandung-Bekasi-Jakarta-Lubuk Basung. Semenjak PPKM Darurat sampai Level 4 diberlakukan, dia mengaku penghasilannya menurun drastis.

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

"Ya dari mulai PPKM pertama itu lah udah sebulanan ini paling berasa. Drastis banget turunnya penghasilan. Yang pusing buat bayaran anak kuliah yang pertama, belum lagi buat bayaran sekolah adik-adiknya. Bayaran masih pada nunggak. Buat di rumah saja pas-pasan. Bantuan sosial saja nggak pernah dapat dari awal sampe sekarang. Apalagi PPKM sekarang sama sekali nggak dapat seperti yang dijanjikan Pemerintah," keluh Dain kepada BeritaTrans.com, Jum'at (13/8/2021).

Dain (kiri pakai topi) pengemudi dari bus Gumarang Jaya saat berada di Terminal Induk Kota Bekasi. Foto: BeritaTrans.com.

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Dain menambahkan, biasanya dia bisa mengantongi bersih Rp500 ribu-Rp600 ribu dan PP bisa 4-5 kali. Kini penghasilan dan PP yang diperoleh sekarang tak sampai seperti yang diutarakannya.

"Selain pendapatan berkurang juga ini ya penumpang pada takut karena surat ini itu. Kalau kita mau nyebrang ke Sumatera kan harus pake rapid test antigen ini itu segala macem. Jadi penumpang cuma nanya saja abis itu udah nggak jadi berangkat. Saya nggak dapat bansos nggak masalah. Asal janji bansos ditepati, jangan kita sudah dipersulit untuk cari uang dari bus dengan segala peraturan tapi tidak ada solusi untuk masalah urusan perut kita awak bus dan keluarga," tambahnya.

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya

Selain itu, menurutnya, syarat perjalanan untuk penumpang juga cukup memberatkan. Dia pun meminta agar jangka waktu hasil test covid-19 diubah, mengingat banyak penumpang antarpulau menghabiskan waktu 32 jam di dalam bus.

"Masa berlaku antigen kan 24 jam jadi kasian penumpangnya juga. Mau nggak mau kan harus dua kali rapid atau maksudnya dirubahlah," pungkasnya. (Dan)