Bus NPM Tempuh 30 Jam Padang-Jakarta: Selama PPKM Sepi Penumpang

  • Oleh : Fahmi

Senin, 16/Agu/2021 12:52 WIB
Bus NPM jurusan Padang sedang menaikkan penumpang di Terminal Bekasi, Senin (16/8/2021). Bus NPM jurusan Padang sedang menaikkan penumpang di Terminal Bekasi, Senin (16/8/2021).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Keberangkatan dan kedatangan bus jumlah penumpangnya tidak selalu seimbang. Penumpang dari Bekasi sepi, sedangkan dari arah Padang ramai. 

Pengemudi bus NPM jurusan Padang-Bekasi ini menceritakan ketika bus berangkat dari Bekasi, jumlah penumpangnya sepi selama PPKM berlangsung. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

"Dari sini sepi. Dari Padang ke sini lumayan ramai," lata Iir kepada BeritaTrans.con dan Aksi.id di Terminal Bekasi, Senin (16/8/2021). 

Ir menceritakan penumpang busnya dari arah Padang yang selalu ramai. Jika dari Bekasi jumlah penumpang diungkapkan tidak begitu banyak. 

Baca Juga:
Ramai Pemudik, Tiket Bus Beberapa PO di Terminal Bekasi Sudah Habis

"Kalau sekarang ini PPKM begini, penumpang menurunlah, paling ada 20 dari sini, kalau biasanya dari sini ada 30 lah, hampir penuh," kata laki-laki 42 tahun itu. 

Ir juga mengatakan bahwa jumlah ketersediaan bus dari Padang juga kerap kurang untuk diberangkatkan. Hal itu terjadi karena banyaknya penumpang yang akan berangkat ke pulau Jawa. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Membludak saat Momen Libur Sekolah dan Idul Adha

Dikatakannya juga, penumpang bus saat ini harus direpotkan oleh sejumlah syarat berpergian, yaitu hasil tes negatif Covid-19 yang masih berlaku dan sertifikat vaksin dosis pertama. 

Perjalanan ke Padang yang menghabiskan waktu 30 jam lebih dapat membuat surat hasil tes Covid-19 tidak berlaku, terutama dari arah Padang ke pulau Jawa. 

Pemeriksaan dikatakan Ir hanya saat ini hanya ada saat penyeberangan saja, yaitu di Pelabuhan Bakauheni, ataupun Merak, Banten. 

Saat dipelabuhan, berkas perjalanan mulai dari kru dan penumpang busnya, semuanya akan dikumpulin dan diserahkan oleh petugas pemeriksaan di sana. 

Ir menceritakan, jika dari Padang, seringnya penulpang akan melalukan pemeriksaan Covid-19 kembali karena masa surat tersebut sudah habis. 

"Penumpang kalau dari sana kebanyakan nanti diperiksa lagi lah, di Kalianda," sebut Ir. 

Diceritakannya pula, penumpang bus yang dia bawa selama ini tidak ada yang positif sewaktu diperiksa diperjalanan. 

Mengenai pendapatan, bapak empat anak ini menceritakan bahwa penghasilannya juga berkurang saat penerapan pembatasan ini. 

"Pendapatan dari penumpang sangat berpengaruh sama kita," ujarnya. 

Dia menjelaskan, jika bus banyak membawa penumpang maka dia akan kebagian jatah penghasilan dari jumlah penumpang yang sesuai target angkut bus tersebut. 

"Dari penumpang kita kan dapat. Kita kan sistemnya nanti tambah surat jalan. Tambah tiga atau lima penumpang kita juga ada dapat," katanya. 

Saat ini jumlah penumpang semakin sedikit dan penghasilannya hanya dari gaji dan tidak mendapatkan kelebihan lagi. Ir tidak menyebutkan besaran penghasilannya. 

Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id penumpang bus yang naik dari dari Terminal Bekasi tidak memenuhi ketersediaan kursi yang ada. Masih ada beberapa kursi yang kosong. 

Terlihat beberapa bus NPM jurusan sama yang akan diberangkatkan, kedua bus tersebut penumpangnya masih sepi hingga diberangkatkan. Masih banyak baris kursi yang kosong.

Ir dan kru lainnya berharap kedepannya akan ada keringanan untuk naik bus bagi penumpang. Mereka berharap kondisi bisa normal sedia kala sebelum adanya pandemi Covid-19.

Unit bus yang dia kendarai dengan berwarna putih dengan lis lengkungan khas berwarna merah, kuning dan hijau tersebut terlihat lebih modern dan masih terlihat mengkilat baik terlihat di eksterior maupun di interiornya.  

Bus NPM yang dia kendarai dari terminal tersebut membawa beberapa orang penumpang, kemudian akan mengambil penumpang lain dari terminal Pulo Gebang hingga sampai Poris.  

Untuk diketahui, tarif bus dari Bakasi atau Jakarta dengan tujuan Padang ialah Rp450 ribu dengan menggunakan unit bejenis Mercedes Benz A/C Seater Executive dua tambah dua. (fahmi).