Cakep, KA Bandara Bakal Pangkas Waktu Perjalanan dari dan ke YIA jadi 40 Menit

  • Oleh : Naomy

Selasa, 17/Agu/2021 20:02 WIB



YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) -
Pembangunan jalur Kereta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang segera rampung, akan memangkas waktu tempuh dari dan ke bandara tersebut. 

Sebelumnya, waktu tempuh Kota Yogyakarta-Bandara YIA mencapai sekitar 90 menit menggunakan kendaraan darat. 

Baca Juga:
Program Motis 2024 Resmi Ditutup, DJKA Berhasil Angkut 12.733 Motor Pemudik

"Nantinya, jika KA Bandara YIA sudah beroperasi, waktu tempuhnya hanya sekitar 40 menit," ujar Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Selasa (17/8/2021).

Dia mengutarakan hal tersebut dalam "Dialog Pembangunan Perkeretaapian Nasional di Yogyakarta. Dialog dilaksanakan di atas Kereta Inspeksi (KAIS) milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), mencoba jalur yang sudah dilakukan pengujian dari Stasiun Tugu ke Stasiun Bandara YIA. 

Baca Juga:
Kuota Mudik Motor Gratis dengan KA Sisa 4% Lagi, Ayo Buruan Daftar

Dialog menghadirkan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Prof. Agus Taufik Mulyono. 

Dalam paparannya Dirjen Zulfikri mengungkapkan, pembangunan jalur KA mulai konstruksi tahun 2019.

Baca Juga:
DJKA Serius Tingkatkan Keselamatan Perkeretaapian, dalam 5 Tahun 2.020 Perlintasan Sebidang Berhasil Ditutup

"Ini adalah jalur KA Bandara ke-6 yang telah dibangun DJKA Kemenhub untuk mempermudah dan mempercepat akses ke bandara," tuturnya. 

Sebelumnya, sudah ada lima  jalur KA yang telah beroperasi, yaitu KA Bandara Kualanamu, KA Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, KA Bandara Internasional Minangkabau, LRT Sumatera Selatan, dan KA Bandara Adi Soemarno Solo.

Selain untuk keperluan para pengguna Bandara, KA yang akan melewati jalur Stasiun Tugu-Stasiun Bandara YIA dan dapat dimanfaatkan masyarakat yang hendak pergi ke Yogyakarta dari Stasiun Wates, karena kereta juga berhenti.

"Dengan begitu maka layanan lebih luas lagi masyarakat pengguna kereta ini," ucapnya. 

Zulfikri menerangkan, untuk KA Bandara YIA ini, ada tiga tahapan yang akan dilakukan setelah proses pengujian terhadap jalur kereta ini selesai. 

Pertama tahap Commissioning, besok (18 Agustus, red)  rencana akan dilakukan kegiatan Switch Over (SO) Persinyalan sehingga semua prasarana sudah terintegrasi dan secara teknis sudah bisa dioperasikan. 

Setelah  SO besok maka KA Bandara secara teknis sudah bisa dijalankan. Selanjutnya ujicoba commissioning ini dilakukan dengan menjalankan kereta tanpa penumpang umum.

"Kedua tahap Trial and Run dilakukan PLB KRDE dengan penumpang terbatas atau undangan. Jadwal pengoperasian KA pada tahap ini telah disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta. Tujuan tahap ini adalah untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pola operasi, misalnya jam keberangkatan, stasiun pemberhentian, ticketing system, dan pelayanan lainnya serta persiapan akhir menuju waktu pengoperasian secara komersial KA Bandara YIA ini," beber dia.

Terakhir adalah tahap Operasional Komersial/Pelayanan, yaitu KA Bandara ini beroperasi melayani masyarakat dengan berbayar. 

Direncanakan untuk tahap awal akan terdapat 30 perjalanan KA per hari dengan waktu perjalanan 40 menit. 

PT KAI selaku Operator kereta api akan menyiapkan empat trainset dengan sistem untuk operasi, perawatan dan cadangan.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengapresiasi pembangunan jalur KA .

"Kalau jalur sudah mau rampung, saya sudah Alhamdulillah. Orang bisa lebih cepat dan lebih murah ke Bandara YIA," tuturnya. 

Dia menyarankan, baiknya jadwal KA Bandara diintegrasikan dengan jadwal penerbangan yang ada. 

"Dengannya, integrasi antarmoda lebih terasa," ungkap dia. 
 
Hal senada juga disampaikan Prof. Agus Taufik Mulyono. 

"Alhamdulillah akhirnya ada, saya apresiasi sekali, inilah kado istimewa saudara-saudara kami yang ada di Yogyakarta," katanya.

Dia mengajak Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan akses KA Bandara ini. Unsur publik dan Pemerintah Daerah agar bisa memanfaatkan angkutan rel, yang luar biasa ini. 

Peranan Pemerintah Daerah sangat menentukan optimalisasi infrastruktur transportasi yang hampir beroperasi ini," tutup dia. (omy)